GRESIK, Berita Utama – Beberapa inovasi program Dana Alokasi Khusus (DAK) Tematik Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu (PPKT) yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Gresik menuai apresiasi dari Kementerian PPN/Bappenas RI. Hal itu disampaikan oleh Deputi Bidang Sarpras Ervan Maksum saat hadir dalam acara rutin pembelajaran Horizontal Learning DAK PPKT/DAK Integrasi bersama dengan Bupati Gresik, Selasa (09/05/2023).
“Pertama, pelaksanaannya menggunakan konsolidasi tanah dengan adanya persetujuan dan pelibatan masyarakat. Kedua, pada aspek livelihood di mana adanya pengembangan ekonomi perikanan yang berkembang, sehingga selain aspek rumahnya yang ditingkatkan, aspek ekonominya juga tidak luput untuk ditingkatkan,” papar Ervan.
Ketiga, adanya kolaborasi program dan stakeholders diantaranya dengan pengembangan kawasan minapolitan, Bumdes, dan Universitas. Kemudian keempat, adanya ragam sumber pendanaan seperti dana desa, APBD dan hibah.
“Sehingga DAK Tematik PPKT/DAK Integrasi bukanlah satu-satunya sumber pendanaan untuk penanganan kumuh terpadu di Gresik, tetapi sebagai stimulan agar penanganan kumuh terpadu berjalan cepat,” jelas dia.
Pihaknya berharap agar kabupaten/kota lainnya dapat mengamati, meniru, serta memodifikasi inovasi program yang sudah berjalan di Kabupaten Gresik.
“Sehingga memberikan dampak yang optimal serta bisa menghasilkan kontribusi nyata bagi pembangunan perumahan dan permukiman kedepannya,” imbuh dia.
Sementara itu, Bupati Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) mengungkapkan bahwa, konsep inovasi tersebut sudah diterapkan di Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu.
“Kita sudah ajukan terkait konsep kawasan kumuh secara integrasi, ini yang kita tawarkan ke Bappenas, karena konsep ini sudah dilakukan oleh pengusaha-pengusaha besar,” tutur dia.
Menurutnya, konsep Randuboto terintegrasi ini adalah konsep yang nyata. Sehingga, diharapkan bisa diselesaikan dengan utuh secara berkelanjutan.
Komentar telah ditutup.