GRESIK, Berita Utama – Banjir besar melanda Pulau Bawean setelah hujan lebat yang mengguyur sebagian wilayah di Kecamatan Sangkapura, Rabu (18/01/2023). Hujan deras yang berlangsung sekitar 5,5 jam menyebabkan banjir dengan ketinggian air mencapai 1 meter.
Beberapa desa yang terdampak yakni Desa Daun, Desa Kepuhtelukdalam, dan Desa Sidogedungbatu dengan ketinggian air mencapai perut orang dewasa.
Seperti banjir yang terjadi di Desa Daun Kecamatan Sangkapura. Sebanyak 482 warga terdampak. Adapun bangunan yang terendam air diantaranya yakni 141 rumah terendam, 1 unit rumah roboh, dan 1 fasilitas umum rumah makan juga roboh separuh. Selain itu, sekitar 80 hektar lahan sawah juga ikut tergenang. Atas peristiwa tersebut, warga pun mengungsi di Masjid dan Ponkedes setempat.
Sedangkan di Desa Kepuhtelukdalam, sebanyak 26 rumah rumah warga terendam dengan ketinggian air 90 cm dan 7 hektar sawah tergenang. Termasuk satu fasilitas umum yakni tempat ibadah serta jalan desa longosr sepanjang 26 meter.
“Hujan turun mulai sekitar jam 03.00 WIB dini hari. Lalu mulai sangat deras sekitar jam 04.00 wib- 08.30 WIB,” kata anggota Tim Rescue Cepat (TRC) Desa Daun Nurhayati kepada beritautama.co
Ditambahkan, banjir juga merendam Desa Sidogedungbatu dengan ketinggian air mencapai kurang lebih 1 meter.
“Upaya yang kita lakukan saat ini berkoordinasi dengan Pemerintah Desa setempat yang terdampak. Serta menangani kelompok warga rentan dengan menyiapkan obat-obatan, terutama obat gatal,” tandasnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Gresik dari Pulau Bawean, Lutfi Dhawam mengaku prihatin dengan bencana yang terjadi. Padahal, mengaku sudah berupaya melakukan antisipasi.
“ Setahun lalu, saya dan UPT dan Kecamatan sudah mennyisir untuk mendata sungai yang dangkal untuk di normalisasi oleh Pemkab Gresik melalui OPD terkait. Tapi, belum ada tanggapan,”sesalnya. Untk itu, ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Gresik tersebut mendesak kepada Pemkab Gresik untuk melakakukan normalisasi sungai se Pulau Bawean.
Komentar telah ditutup.