GRESIK-beritautama.co- Rapat membahas rencana kenaikan tarif penyeberangan Gresik-Bawean yang diminta KM Express Bahari masih menemui jalan buntu. Sebab, tokoh-tokoh masyarakat Bawean menolaknya dalam rapat yang diinisiasi Dinas Perhubungan (Dishub) Gresik, Senin (12/09/2022).
Misalnya, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Gresik, Lutfi Dawam yang menyorti PT Pelayaran Sakti Inti Makmur (SIM) sejak awal tidak konsisten dalam memasang tarif harga tiket selama pandemi Covid-19. Setelah pandemi berangsur normal, harga masih tetap tidak turun. Bahkan, meminta kenaikan harga tiket.
“Masyarakat Bawean ini sepakat harga kembali seperti semula. Tidak ada masyarakat Bawean yang setuju kalau ada tiket naik,” tegasnya.
Sorotan tajam juga berasal dari Anggota FPKB DPRD Gresik Bustami Hazim yang menagih janji Bupati Gresik kepada masyarakat Pulau Bawean menyediakan sarana penyeberangan yang layak dan terjangkau.
“Perhitungan kebutuhan biaya BBM untuk sekali trip ke Pulau Bawean dari Gresik sebesar Rp 10 juta juga sudah terpenuhi dari penjualan tiket KM Ekpress Bahari,”tukas dia.
Kecaman senada diungkapkan Anggota DPRD Gresik dari Fraksi Nasdem Musa yang menntut PT SIM fair dan rasional dalam meminta kenaikan tarif kapal.
“Jangan hanya beralasan kenaikan BBM sebanyak 32,5 persen, lalu minta kenaikan harga tiket. Coba dihitung dulu, keseluruhan biaya operasional. Nanti disitu akan ketemu rumusan kenaikan yang rasional,”papar dia.
Kritik tajam juga diajukan Anggota DPRD Gresik dari Fraksi Golkar Miftahol Jannah yang menuding KM Ekspress Bahari tidak fair. Sebab, harga tiket selama ini dipukul rata antara anak-anak dan dewasa.
“Harus dibedakan harga tiket untuk anak-anak dan dewasa, jangan dipukul rata,”pintanya.
Pimpinan Cabang PT Pelayaran Sakti Inti Makmur (SIM) Revansyah Putra mengaku pendapatan dari harga tiket belum break even point (BEP) dengan jumlah rata-rata penumpang harian KM Ekspres Bahari,
“Kita mempertimbangkan kenaikan gaji karyawan, termasuk biaya operasional,”tandas dia. Untuk itu, Revan mengajukan tambahan tarif Rp 65 ribu pada masing-masing kelas. Eksekutif yang sebelumnya 210 ribu naik menjadi 275 ribu, serta tiket ekonomi yang sebelumnya 160 ribu naik menjadi 225 ribu.
“Kenaikan harga BBM sebesar 32,5 persen, memang berpengaruh besar pada pelayaran,” kata Kepala Dishub Gresik Tarso Sagito saat dikonfirmasi berutautama.co, Senin (12/09/2022).
Kendati demikian, pihaknya juga sepakat agar tiket KM Ekspress Bahaei dikembalikan ke harga sebelum pandemi covid-19. Diketahui, rapat terkait kenaikan tiket sebelumnya sudah pernah dilaksanakan pada akhir bulan Juli lalu. Namun, belum ada hasil yang disepakati.