GRESIK, Berita Utama –Anggota DPR RI, Prof Zainuddin Maliki membagikan ratusan bungkus nasi krawu kepada abang becak, PKL serta wisatawan Kota Tua Bandar Grisse di Jalan Basuki Rachmad, Rabu (21/12/2022). Sebab, Anggota Komisi X DPR RI dapil Gresik – Lamongan tersebut bangga nasi krawu ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek RI) .
“Kita ingin angkat ikon Gresik, nasi krawu,” katanya.
Zainuddin Maliki yakin kuliner nasi krawu kedepan bisa lebih dikenal dan berdampak luas kepada masyarakat khususnya pelaku usaha kuliner.
“Kami yakin kedepan kuliner nasi krawu semakin populer,” tambahnya.
Bandar Grisse yang baru saja diresmikan juga mendapat apresiasi. Untuk itu, Zainuddin berharap bisa bermanfaat serta menjadi tempat berhimpun maupun wisata alternatif tengah kota.
“Ini sudah disiapkan pemerintah dimana masyarakat bisa berhimpun dan nyaman dan aman disini. Juga bisa jadi tempat untuk berwisata maupun kuliner,” ungkapnya.
Sebelum bagi-bagi nasi krawu, Prof Zainuddin Maliki berkolaborasi dengan Komunitas Wartawan Gresik (KWG). Acara diawali dengan diskusi kecil bertajuk Nasi Krawu, Peran Kuliner Tradisional di Wisata Bandae Grisse. Dalam dialog singkat tersebut. awak media juga memberikan apresiasi khusus kepada Prof Zainuddin yang didapuk sebagai tokoh peduli kuliner Kabupaten Gresik.
Terpisah, Ketua KWG, M Syuhud Al-Manfaluty mengapresiasi langkah anggota dewan yang aktif terjun ke masyarakat. Salah satunya melalui kegiatan dengan membagikan nasi krawu dan mempopulerkan nasi krawu serta mengenalkan kuliner khas kepada masyarakat Gresik maupun luar daerah yang berkunjung ke Bandar Grisse.
“Untuk itu kami memberikan apresiasi kepada beliau,” ujarnya.
Dia menambahkan kolaborasi antara legislatif dan wartawan harus terus terjaga. Hal ini agar bisa bermanfaat untuk pembangunan Gresik ke depan.
“Semoga kolaborasi ini terus terjaga sehingga nemberikan manfaat yang luas kepada masyarakat, selama ini jalinan komunikasi antara kami dan Prof Zainuddin sangat intens,” tutupnya.
Komentar telah ditutup.