GRESIK, Berita Utama- Anggaran untuk Program Jaketku (Kejar Paket Tuntaskan Putus Sekolah) dalam APBD Gresik tahun 2024 yang berada di Dinas Pendidikan (Dispendik) Gresik, menurun drastis.
“Kami mengajukan anggaran sebesar Rp 900 juta. Tetapi dicoret dan hanya disetujui sebesar Rp 300 juta,”ujar Sekretaris Dispendik Gresik, Herawan Eka Kusuma kepada awak media, Selasa (12/12/2023).
Program Jaketku sendiri diinisiasi tim penggerak PKK bersama Dispendik, Dinas KBPPA, Dinas Kominfo dan Dinas Sosial yang memberikan layanan kejar paket sesuai dengan tingkat pendidikan terakhirnya yang terputus, sampai proses ujian untuk mendapatkan ijazah. Peserta didik menjalani kegiatan belajar di pusat UPT Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) atau di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) secara gratis.
Ada tiga paket belajar yang disiapkan. Yakni, paket A untuk kesetaraan tingkat SD, paket B untuk kesetaraan tingkat SMP dan paket C untuk kesetaraan tingkat SMA.
“Melalui program ini, anak putus sekolah, anak yang belum sempat sekolah tetaoi usia sekilah dan masyarakat dewasa yang belum pernah sekolah bisa mendapatkan ijazah melalui pendidikan kesetaraan,”imbuh dia.
Ada satu UPT SKB dan 11 PKBM yang dilibatkan sebagai mitra Jaketku. Satu SKB di Kecamatan Cerme, sedangkan untuk PKBM tersebar di beberapa kecamatan baik di Gresik Kota, Utara, dan Selatan.
Pada APBD Gresik tahun 2022, dianggarkan sebesar Rp776 juta untuk mengover sebanyak 2.495 peserta didik dari total Warga Putus Sekolah sebanyak 5.032 orang. kemudian di APBD Gresik tahun 2023, anggaran turun menjadi Rp 717 juta untuk 1.570 siswa. Sehingga, total sudah 4.065 peserta didik yang tercover selama 2 tahun berjalan. Sehingga, di 2024 mendatang, hanya kurang 967 peserta didik.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) untuk indek pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Gresik tahun 2023, pada dimensi pengetahuan, harapan lama sekolah (HLS) penduduk umur 7 tahun meningkat 0,01 tahun dibandingkan tahun sebelumnya, dari 13,96 menjadi 13,97 tahun.
Sedangkan rata-rata lama sekolah (RLS) penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat 0,26 tahun, dari 9,75 tahun menjadi 10,01 tahun pada tahun 2023. Sumber data HLS dan RLS menggunakan hasil Susenas Maret.
Komentar telah ditutup.