GRESIK- beritautama.co- Salah satu pekerjaan rumah (PR) dari Pemkab Gresik yang belum tuntas yakni penanganan banjir di Kali Lamong. Sehingga, perlu bantuan dari seluruh pihak mulai Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat, badan usaha milik negara (BUMN), badan usaha milik daerah (BUMD), perusahaan swasta dan masyarakat untuk berkolaborasi bersama baik dari normalisasi, pembangunan paravet hingga pembebasan lahan.
Untuk itu, Bank Jatim memberikan bantuan 1 unit excavator dalam rangka menjalin sinergitas antara Pemkab Gresik dengan Bank Jatim, sekaligus sebagai bentuk Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat. Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Direktur Utama (Dirut) Bank Jatim Busrul Iman didampingi oleh pimpinan corporate secretary Budi Sumarsono kepada Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani), Rabu (15/06/2022).
“Adanya excavator ini menambah armada kita untuk percepatan normalisasi mengurangi resiko banjir di musim hujan. Kami sangat berterima kasih atas kepedulian dari Bank Jatim. Mudah-mudahan alat ini membawa berkah dan manfaat untuk masyarakat Gresik,” tutup Gus Yani.
Sedangkan, Dirut Bank Jatim Busrul Iman berharap bantuan 1 unit excavator tersebut dapat digunakan untuk kelancaran pekerjaan normalisasi Kali Lamong dengan cara pengerukan dengan tujuan untuk mengurangi sedimentasi.
“Sehingga daya tampung air pada kali lamong lebih besar serta dapat mengurangi resiko terjadinya luapan air kali yang dapat mengakibatkan banjir,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Achmad Hadi menambahkan, tambahan bantuan alat berat dari Bank Jatim memmbah aset menjadi total 10 sesuai spek. Ada yang kecil ada yang long dan standar.
“Secara garis besar kebutuhannya untuk 2 aspek yaitu jalan dan kali lamong. Untuk sementara ini kita fokuskan di kali lamong,” terangnya.
Kali Lamong dengan panjang 60 km tersebut sudah ada 3 titik alat berat yang diterjunkan yaitu di Desa Jono, Pandu Kecamatan Cerme dan Bangkelo Lor kecamatan Benjeng.
“Alat berat dari Bank Jatim ini akan ditempatkan di Desa Bengkelo Lor. Karena masih rawan potensi banjir ditambah dengan adanya waduk dan tanggul didaerah tersebut,” ungkapnya.
Ditambahkan, pembebasan lahan untuk normalissi Kali Lamong sudah dikerjakan sepanjang 10 kilometer dan tahun 2022 sepanjang 17 kilometer.
“Kami berharap tahun 2023 sudah 80 persen normalisasi kita tuntaskan. Untuk tahun 2024 hanya tinggal pembenahan spot potensi agak ringan. Desa Dapet Kecamatan Balongpanggang juga tidak luput jadi perhatian kami dengan mengoptimalkan 10 alat berat yang ada . Kita harapkan akan mempercepat penanganan normalisasi banjir kali Lamong,” pungkas dia.