GRESIK, Berita Utama– Krisis finansial daerah terus berupaya dicegah oleh DPRD Gresik dengan menjalankan fungsi budgeting. Untuk itu, Badan Anggaran (bangar) DPRD Gresik mengundang Tim Anggaran (Timang) Pemkab Gresik untuk evaluasi dan monitoring realisasi pendapatan daerah di triwulan I APBD Gresik tahun 2023.
“Kita sedang rapat rapat evaluasi dan monitoring realisasi pendapatan,”ujar Anggota Banggar DPRD Gresik, Taufiqul Umam sebelum rapat anggaran, Selasa (02/05/2023).
Berdasarkan laporan yang diberikan oleh Timang Pemkab Gresik, realisasi pendapatan daerah mencapai 20,19 %. Dari target yang dibebankan dalam APBD Gresik sebesar Rp 3, 8 triliun, baru teralisasi sebesar Rp 782 miliar. Sehingga, masih kurang sebesar Rp 3.09 triliun.
Secara terperinci, pendapatan asli daerah (PAD) dari pajak dan retribusi daerah ditarget sebesar Rp 1,6 triliun, baru terealisasi sebesar Rp 259 miliar atau 16 %. Sehingga kekuranganya sebesar Rp 1,3 triliun. Untuk pajak daerah sudah teralisasi sebesar Rp 211 miliar dari target sebesar Rp 940 miliar atau 22 %. Sedangkan retribusi daerah teralisasi sebesar Rp 16 miliar dari target sebesar Rp 225 miliar.
Sedangkan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dari target sebesar Rp 13,6 miliar masih nihil. Untuk lain-lain PAD yang sah dari target sebesar Rp 431 miliar, bari teralisasi sebesar Rp 30 miliar.
Begitu juga pendapatan dana transfer dari target sebesar Rp 2,2 triliun baru teralisasi sebesar Rp 523 miliar atau 23 %. Rinciannya transfer pemerintah pusat ke daerah yang ditarget sebesar Rp 1,5 trliun baru teralisasi sebesar Rp 369 miliar. Kemudian, dana bagi hasil yang ditargetkan sebesar Rp 177 miliar baru teralisasi sebesar Rp 33 miliar. Dana Alokasi Umum (DAU) ditargetkan sebesar Rp 904 miliar baru terealisasi sebesar Rp 243 miliar.Dana alokasi khusus (DAK) fisik ditargetkan sebesar Rp 130 miliar masih nihil. Dan DAK non fisik ditargetkan sebesar Rp 346 miliar baru realisasi Rp 90 miliar.
Dana transfer pemerintah pusat lainnya ditarget sebesar Rp 309 miliar baru teralisasi sebesar Rp 129 miliar. Transfer pemerintah daerah ditargetkan sebesar Rp 395 miliar baru teralisasi sebesar Rp 25 miliar.
“Yang penting, ada dana di kas daerah. Nilainya tak sampai triliunan, tetapi miliaran,”imbuh Anggota Bangar DPRD Gresik lainnya, Syaikhu Busyiri.
Sementara belanja daerah yang ditargetkan sebesar Rp 4 triliun baru teralisasi sebesar Rp 496 miliar atau 12 %. Rinciannya untuk belanja pegawai sebesar Rp 159 miliar dari target sebesar Rp 1,1 trilun dan belanja barang dan jasa sebesar Rp 105 miliar dari target sebesar Rp 900 miliar atau 10 %.
Komentar telah ditutup.