GRESIK Berita Utama – Pemerintah berkomitmen membantu smelter milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Java Integrated and Industrial Port Estate (JIIPE) agar bisa merealisasikan target pada Mei 2024 sudah beroperasi. Untuk itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif ketika meninjau progress pembangunan smelter, Kamis (04/05/2023) minta agar konstruksi smelter single line terbesar di dunia ini dipercepat hingga 4 persen per bulan.
Apalagi PTFI sudah melakukan beberapa penyesuaian mengenai progres pembangunan smelter. Yang jelas percepatan ini merupakan tantangan bersama, baik PTFI maupun pemerintah.
“Memang smelter ini ditargetkan beroperasi Mei 2024. Sehingga ini menjadi tantangan bersama untuk melakukan adjustment,” ujarnya.
Hingga kuartal I tahun 2023, progres pembangunan smelter tembaga ini telah mencapai 61,5 persen. Dalam pembangunannya, PTFI juga sudah mengerahkan biaya sebanyak US$ 1,95 miliar atau setara dengan Rp 28,4 triliun.
Secara rinci, progres yang telah berjalan pada pembangunan smelter tembaga tersebut diantaranya pembangunan tiang pancang selesai 100% dengan total 18 ribu pile, konsentrat beton 60%, instalasi struktur baja 28%, instalasi baja di area tangki 15%, dan pembangunan pelabuhan sudah 98%.
Smelter yang digadang-gadang sebagai smelter single line atau satu jalur terbesar di dunia ini diklaim mampu menyerap konsentrat tembaga sebanyak 1,7 juta ton per tahun. Nantinya, produk katoda tembaga yang dihasilkan bisa mencapai 600 ribu ton per tahun.
Sejalan dengan itu, pemerintah juga sudah memberikan izin perpanjangan ekspor konsentrat tembaga pada Juni 2023. Berdasarkan amanat Undang-Undang No.3 tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (UU Minerba), pemerintah mulai menghentikan ekspor mineral mentah, termasuk konsentrat, pada 10 Juni 2023 mendatang. Kepastian PTFI memperoleh izin ekspor konsentrat tembaga setelah Juni 2023 ini diungkapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
Sedangkan Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengapresiasi atas dukungan yang diberikan oleh pemerintah. Sebab, smelter PTFi baru akan selesai pada Mei 2024 mendatang. “Kami sangat mengapresiasi dukungan Pemerintah untuk memastikan kontinuitas operasional tambang yang secara teknis sangat dibutuhkan dan keberlanjutan investasi yang akan berdampak signifikan bagi ekonomi Indonesia khususnya masyarakat Papua,” pungkasnya
Komentar telah ditutup.