GRESIK, Berita Utama – Penurunan stunting di Kabupaten Gresik dari angka 25 persen menyisakan 10 persen, diapresiasi oleh Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad).
“Kami mengapresiasi Pemerintah Daerah Gresik yang ikut berpatisipasi mendukung program pemerintah berkaitan dengan masalah stunting,” ujar Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat (Danpusterad) Letjen TNI Teguh Muji Angkasa saat deklarasi di Gedung Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP), Rabu (3/5/2023).
Ditambahkan mantan Danjen Kopasus itu, penanganan stunting tidak bisa dilakukan sendiri. Semua pihak harus turut terlibat agar penanganan kasus bisa maksimal.
“Stunting terjadi karena asupan gizi yang kurang saat ibu hamil. Bila dibiarkan dikuatirkan berhubungan dengan tingkat intelektual masa pertumbuhan. Untuk itu, pemberian nutrisi yang baik bisa mencegah terjadinya stunting,” ucap dia.
Untuk memerangi kasus stunting. Pemkab Gresik bersama Danpusterad menggelar ikrar bersama. Ada 4 ikrar yang diibaca bersama dengan siswa pelajar SMA, SMP dan Sekolah Dasar (SD). Pertama, melaksanakan edukasi gizi kepada teman sebaya, kedua sarapan pagi dengan menu gizi seimbang, ketiga melaksanakan aktivitas 30 menit, keempat minum tablet penambah darah di setiap hari Jumat.
Sementara itu, Bupati Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) mengatakan, kasus stunting menjadi isu nasional. Untuk itu, pihaknya berusaha mendorong sinergitas seluruh stake holder dan elemen masyarakat agar bisa menurunkan stunting. Dari tahun ke tahun kasus stunting penurunannya cukup signifikan dari 25 persen sejak 2019 menjadi 10 persen di tahun 2022.
“Untuk memerangi kasus ini, ada 20.306 nutrisi yang dibagikan ke ibu hamil,” tuturnya. Selain memberi nutrisi, edukasi pencegahan pernikahan dini terus digalakkan serta mengajak masyarakat Gresik yang punya rejeki lebih bisa menjad
Komentar telah ditutup.