GRESIK, Berita Utama- Bupati Fandi Akhmad Yani dan Wakil Bupati Asluchul Alif menyoroti pentingnya peran desa sebagai penggerak utama pembangunan daerah. Untuk itu, jajaran kepala dinas, camat, serta kepala desa dan lurah se-Kabupaten Gresik dikumpulkan dalam pertemuan untuk memperkuat sinergitas antara pemerintah pusat, daerah, dan desa dalam mendorong kemajuan Kabupaten Gresik, Selasa (04/03/2025).
“Desa memiliki peran vital dalam kemajuan daerah. Maka, kebersamaan dan kolaborasi menjadi kunci, agar setiap kebijakan yang digulirkan, baik dari pusat maupun daerah, bisa diterjemahkan hingga tingkat desa,” tegas Bupati Yani.
Beberapa isu strategis turut dibahas dalam forum tersebut seperti ketahanan pangan dan harga gabah. Menurut Yani, menjaga ketahanan pangan dengan menetapkan harga minimal gabah sebesar Rp6.500 perkilogram agar petani tetap sejahtera. Selain itu, sawah tadah hujan akan didata dan diusulkan ke pemerintah pusat untuk dikembangkan menjadi lebih produktif.
Kemudian soal efisiensi anggaran, Bupati Yani juga mengingatkan pentingnya efisiensi dalam penggunaan anggaran desa, memastikan setiap rupiah benar-benar berdampak bagi masyarakat.
“Kepala desa turut aktif memantau harga kebutuhan pokok di pasar, agar tidak terjadi lonjakan harga yang membebani masyarakat,”imbuh dia.
Bupati Yani mendorong agar setiap desa memiliki TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) untuk mengurangi sampah dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan.
“Pemerintah desa agar bersinergi dengan BAZNAS Gresik melalui pembentukan UPZ (Unit Pengumpul Zakat) di desa-desa, sebagai bentuk penguatan ekonomi umat dan dukungan bagi masyarakat kurang mampu,”pintanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Gresik, Asluchul Alif, juga menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan tidak bisa dilakukan sendiri oleh Bupati dan Wakil Bupati, melainkan membutuhkan kolaborasi dari seluruh elemen masyarakat. Ditambahkan, ada empat fokus utama yang menjadi perhatian. Seperti dukungan terhadap program MBG (Makan Bergizi Gratis) dalam hubungannya dengan menggerakkan perekonomian lokal.
Berikutnya adalah Penanggulangan banjir akibat luapan Kali Lamong dan Bengawan Solo baik itu berupa pembangunan kolam retensi maupun relokasi sebagai solusi jangka panjang bagi masyarakat terdampak.
Hal lain yang juga menjadi fokus adalah peningkatan infrastruktur, meliputi eks jalan penghubung desa, sekolah, dan puskesmas, dengan tujuan agar pelayanan publik semakin optimal. Terakhir, Wabup Alif juga menekankan penguatan kolaborasi antar wilayah aglomerasi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal dan regional. Kumpulkan Kades dan Lurah Ajak Bahas Isu Strategis untuk Perkuat Sinergisitas
GRESIK- Bupati Fandi Akhmad Yani dan Wakil Bupati Asluchul Alif menyoroti pentingnya peran desa sebagai penggerak utama pembangunan daerah. Untuk itu, jajaran kepala dinas, camat, serta kepala desa/lurah se-Kabupaten Gresik dikumpulkan dalam pertemuan untuk memperkuat sinergitas antara pemerintah pusat, daerah, dan desa dalam mendorong kemajuan Kabupaten Gresik.
“Desa memiliki peran vital dalam kemajuan daerah. Maka, kebersamaan dan kolaborasi menjadi kunci, agar setiap kebijakan yang digulirkan, baik dari pusat maupun daerah, bisa diterjemahkan hingga tingkat desa,” tegas Bupati Yani.
Beberapa isu strategis turut dibahas dalam forum tersebut seperti ketahanan pangan dan harga gabah. Menurut Yani, menjaga ketahanan pangan dengan menetapkan harga minimal gabah sebesar Rp6.500 perkilogram agar petani tetap sejahtera. Selain itu, sawah tadah hujan akan didata dan diusulkan ke pemerintah pusat untuk dikembangkan menjadi lebih produktif.
Kemudian soal efisiensi anggaran, Bupati Yani juga mengingatkan pentingnya efisiensi dalam penggunaan anggaran desa, memastikan setiap rupiah benar-benar berdampak bagi masyarakat.
“Kepala desa turut aktif memantau harga kebutuhan pokok di pasar, agar tidak terjadi lonjakan harga yang membebani masyarakat,”imbuh dia.
Bupati Yani mendorong agar setiap desa memiliki TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) untuk mengurangi sampah dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan.
“Pemerintah desa agar bersinergi dengan BAZNAS Gresik melalui pembentukan UPZ (Unit Pengumpul Zakat) di desa-desa, sebagai bentuk penguatan ekonomi umat dan dukungan bagi masyarakat kurang mampu,”pintanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Gresik, Asluchul Alif, juga menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan tidak bisa dilakukan sendiri oleh Bupati dan Wakil Bupati, melainkan membutuhkan kolaborasi dari seluruh elemen masyarakat. Ditambahkan, ada empat fokus utama yang menjadi perhatian. Seperti dukungan terhadap program MBG (Makan Bergizi Gratis) dalam hubungannya dengan menggerakkan perekonomian lokal.
Berikutnya adalah Penanggulangan banjir akibat luapan Kali Lamong dan Bengawan Solo baik itu berupa pembangunan kolam retensi maupun relokasi sebagai solusi jangka panjang bagi masyarakat terdampak.
Hal lain yang juga menjadi fokus adalah peningkatan infrastruktur, meliputi eks jalan penghubung desa, sekolah, dan puskesmas, dengan tujuan agar pelayanan publik semakin optimal. Terakhir, Wabup Alif juga menekankan penguatan kolaborasi antar wilayah aglomerasi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal dan regional.
Komentar telah ditutup.