GRESIK, Berita Utama- Komisi IV DPRD Gresik mengndang perwakilan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), perusahaan penyedia jasa tenaga kerja atau outsorcing untuk media terkait 10 karyawaan outsourcing Ring-1 Pabrik Semen Gresik Departemen of Enginering SIG yang diputus, Senin (11/11/2024).
Perwakilan pekerja, Isman dan 9 rekannya mengaku di PHK mendadak. Sebab, sebelum 1 bulan diberhentikan tidak diberi tahu lebih dulu. Sehingga tak ada waktu untuk cara kerja.
“Kami sudah mediasi dengan Ari Wahyu Adianto (dari Tim Enginering SIG-red) tapi tidak ada titik temu. Kami tak tahu diputus karena anggaran dan peruntukannya di SIG sudah ada,”imbuh dia.
Menanggapi keluhan tersebt, Halim Al Fatah mewakili SIG menjelaskan bahwa perjalanan bisnis semen di Indonesia sangat berat dengan banyaknya kompetitor dari negara asing. Ditambah lagi, antara suplay dan demand tak seimbang. Kondisi tersebut berbeda jauh dengan sekitar 10 tahun silam.
“, Maka managemen minta kita efesiensi di lapangan,”jelas dia.
Selain itu, ada trabsformasi di unit enginering yang memgubah pekerjaan dengan biaya yang efesien. Kemudian, sambung dia, managemen menata kembali pekerjaan yang ada.
“Hubungannya dengan outsourcing, maka ada pekerjaan yang diatur ulang. Ada pekrjaan yang kita kurangi. Tim enginering dalam pekerjaannya ada pihak kedua yang mensupport kami. Hubungan kami dengan vendor atau perusahaan . Ketika ada penyesuain pekerjaan kami sesuaikan ke vendor. Dan vendor yang menyesuaikan dengan pekerjaan itu. Jadi kami lebih permintaan ke pekerjaan,”jelas dia.
Dijelaskan, periode kontrak SIG dengan vendor yakni Oktober 2023- Oktober 2024. Dan dari informasi yang diterima dari vendor, pada pekerjaan awal, 10 karyawan outsorcing terlibat dalam pekerjaan. Tetapi ketika SIG kontrak lagi dengan vendor, mereka tak dipekerjakan lagi.
“Dari kami, ketika kami meminta pekerjaan ke vendor, sebenarnya vendor harus menjelaskan ke karyawannya. Sesuai regulasi, batasnya 7 hari sebelum kontrak diputus Menurut informasi dari pihak kedua yang kami tunjuk, sudah ada pemberitahuan 21 hari sebelumnya kepada teman-teman yang tidak diperpanjang kontraknya ini,”jelasnya.
Halim Al Fatah juga meminta dukngan dari DPRD Gresik karena kondisi industri semen produksi Indonesia dari BUMN yang tertekan dengan banyaknya kompetitor.
“Kedaulatan semen harus terjaga,”cetus dia.
Setelah mendengarkan dari masing-masing pihak, hearing Komisi IV DPRD Gresik yang dipimpin Muchammad Zaifddin memberikan rekomendasi untuk melakukan perundingan tripatrit yang melibatkan karyawan outsourcing, vendor dan SIG dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Gresik.
“Kita beri waktu Seminggu. Jika tak ada solusi dari mediasi atau perundingan, diambil alih oleh Kepala Disnaker Gresik,”tutup dia.
Komentar telah ditutup.