GRESIK – beritautama.co- Menindak lanjuti surat edaran (SE) Direktorat Jenderal Pertenakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian perihal peningkatan kewaspadaan terhadap penyakit mulut dan kuku (PMK) melalui Bupati Gresik, Polres Gresik gerak cepat bersinergi dengan dinas terkait membentuk Satuan Tugas Wabah Penyakit Mulut dan Kuku ( Satgas PMK).
Tidak hanya itu, Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis terus turun ke lapangan didampingi Kasatreskrim Polres Gresik Iptu Wahyu Rizky Saputro, Kapolsek, dan Kepala Dinas Pertanian Eko Anindito Putro melihat langsung kondisi stan para pedagang daging sapi
maupun kandang milik peternak sapi, Rabu (11/05/2022)..
Sejumlah pasar hewan di Balongpanggang ditutup, berdasarkan surat edaran Bupati pasar hewan tutup sementara.
“Penutupan sampai kapan, kita menunggu dan selalu koordinasi. Kita tetap imbau melalui bhabinkamtibmas, babinsa, kepala desa, peternak-peternak sementara untuk mengurangi antisipasi penularan PMK,” tegas Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis disela-sela mendatangi pasar hewan Balongpanggang dan pasar hewan Surojenggolo bersama Muspika Balongpanggang.
Kondisi pasar hewan tutup. Ada pemberitahuan besar di pintu masuk. Kondisinya sepi dari aktivitas karena adanya wabah PMK. Kemudian dilanjutkan ke kandang sapi milik H Bakri di Balongpanggang.
Kabar baik muncul dari kandang sapi milik H. Bakri karaena sapinya yang terinfeksi PMK menunjukkan kesembuhan. Petugas dari Dinas Pertanian (Distan) Gresik memberikan vitamin kepada sapi yang terinfeksi PMK. Nafsu makan sapi kembali bergairah. Bupati keluarkan SE penyembelihan hewan terpusat di RPH.
“Kepada seluruh masyrakat pedagang lainnya, lalu lintas kita lakukan penyekatan sementara. Ada 35 ekor sapi milik Pak Bakri sembuh, warga Gresik semuanya, kita bersama lakukan antisipasi dengan baik,” terangnya.
Kepala Distan Gresik, Eko Anindito Putro menambahkan penyakit PMK tidak menular ke manusia teteapi hanya hewan ke hewan.
“Distribusi di pasar hewan kita tutup. Pemotongan terpusat di rumah potong hewan (RPH) sehingga daging sapi benar-benar sehat yang didistribusikan ke masyarakat,” pungkas dia.
Turun Langsung Cek RPH dan Penyekatan
Sebelumnya, Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis mengecek Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Didampingi Kasat Reskrim Iptu Wahyu Rizki dan Kasat Lantas AKP Engkos Sarkosi bersama satgas wabah PMK, Selasa malam (10/5/2022) di Kecamatan Gresik, Benjeng dan Cerme.
“Kami langsung terjun ke RPH mengawasi bersama tim Satgas PMK,” tegasnya.
Dalam pengecekan di RPH, tim Satgas berkoordinasi dengan drh.Viki Mustofa selaku kepala RPH di Kecamatan Gresik.
“Kita lakukan pengecekan kesehatan hewan mulai dari suhu badan maupun kaki dan mulut hewan yang akan dipotong,”ujar drh Viki.
Pengecekan tempat pemotongan hewan dilanjutkan ke wilayah selatan. Tepatnya di Kecamatan Cerme dan Benjeng. Salah satu tempat pemotongan hewan milik Fakhur Rozi juga tak luput dari pengecekan satgas PMK.
“Kamiiap mendukung pemerintah guna mengatasi wabah PMA,” kata Fakhur.
Juga dilakukan penyekatan di wilayah perbatasan guna menanggulangi penyebaran PMK. Sasarannya adalah truk atau kendaraan sejenis yang mengangkut hewan ternak, khususnya sapi.
Titik – titik yang disekat antara lain perbatasan Kabupaten Lamongan, Kota Surabaya, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Sidoarjo. Memeriksa hewan ternak masuk dan keluar dari wilayah Kota Gresik agar penyebaran PMK tidak semakin meluas.
“Langkah ini adalah intruksi langsung dari bapak Kapolri dan Kapolda Jatim. Sasarannya di daerah perbatasan, lakukan pemeriksaan terhadap truk atau kendaraan yang memuat hewan ternak,” tegasKapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis.
Sejumlah personel disiagakan di lokasi untuk memantau arus kendaraan. Kapolres berharap penyebaran PMK tidak semakin meluas. Sekedar informasi, Kabupaten Gresik sudah ditetapkan status kejadian luar biasa (KLB) bersama Sidoarjo, Mojokerto dan Lamongan. Serta dua kabupaten di Provinsi Jawa Timur. Di Gresik ratusan sapi terpapar PMK, 315 dinyatakan sembuh dan belasan ekor mati. (mg1/btu)