GRESIK, Berita Utama- Uji kadar mikroplastik di udara yang dilakukan ECOTON bersama 40 pelajar detektif sungai menggunakan drone mikroplastik (Dronik) di Kabupaten Sidoarjo, Gresik dan Kota Kediri, menunjukkan jumlah kelimpahan rata-rata mikroplastik yang berhasil ditangkap oleh DOMIK adalah 90 partikel/jam. Partikel mikroplastik yang berhasil ditangkap adalah dari jenis fiber, filamen dan fragmen,
Dronik yakni drone yang dimodifikasi untuk bisa mengangkut dan menangkap mikroplastik diudara dan dipasang alat saring mikroplastik di kaki drone.
“ECOTON merancang alat baru untuk sampling mikroplastik udara dengan memodifikasi drone, bertujuan agar dapat mengidentifikasi mikroplastik udara di ketinggian 20 meter. Karena salah satu sumber mikroplastik di udara adalah dari pembakaran sampah plastik yang masih banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia, dan asap nya tinggi mencapai 5-20 meter,”ujar Rafika Aprilianti selaku peneliti mikroplastik ECOTON dalam siaran persnya, Minggu (07/07/2024)
Temuan mikroplastik yang terdeteksi di udara pada ketinggian 20 meter, mengkonfirmasi kekhawatiran tentang dampak buruk pencemaran plastik, terutama karena mikroplastik yang ada di udara berpotensi turun ke permukaan bumi dan terhirup oleh manusia.
“Kabupaten Sidoarjo, 102 partikel perjam, Kota Kediri 90 partikel perjam dan Kabupaten Gresik 78 partikel perjam,”jelasnya.
Mikroplastik di udara menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan karena berukuran cukup kecil untuk terhirup langsung ke paru-paru. Mikroplastik bisa berbahaya jika masuk ke saluran pernapasan. Penyakit ini dapat menyebabkan pembengkakan dan kerusakan pada tenggorokan dan jaringan paru-paru, sehingga menyebabkan nyeri dada ringan atau sesak napas.
Mikroplastik berpotensi dapat menumpuk dan merusak kantung udara (alveoli) di paru-paru. Hal ini dapat meningkatkan risiko terkena kondisi paru-paru seperti emfisema dan kanker paru-paru. Dan mikroplastik yang ukurannya sangat kecil dapat masuk ke aliran darah yang dapat tersalurkan ke banyak organ di tubuh, bahkan ada yang membentuk plak di pembuluh darah.
“Mikroplastik sifatnya seperti magnet, sehingga bahan polutan yang ada disekitarnya dapat diserap dan diikat oleh mikroplastik, jadi ketika kita menghirup mikroplastik kita juga akan menghirup polutan berbahaya yang diikat oleh mikroplastik,”imbuh dia.
Selain itu, mikroplastik pada udara juga dapat mencemari daun. Mikroplastik yang menempel pada permukaan daun dapat menghalangi sinar matahari yang diperlukan untuk fotosintesis, kerusakan fisik daun, hingga penyumbatan stomata yang mengganggu proses respirasi dan fotosintesis.
“Kami akan terus melakukan penelitian mikroplastik di udara dan daun akan terus dilakukan oleh ECOTON di banyak lokasi,”pungkas dia.
Komentar telah ditutup.