JATIM – Beritautama.co – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak meminta dan mengusulkan Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) mengampanyekan atau menyampaikan ke masyarakat klik the link, artinya kalau ada berita di media sosial dan media massa dibaca terlebih dahulu kemudian disimpulkan dan baru di-share ke teman atau masyarakat lainnya. Bukan dibaca saja caption dan link-nya di-share ke masyarakat tanpa dibaca terlebih dahulu.
“Maka itu kami berharap JMSI perlu memberikan edukasi ke masyarakat gerakan klik the link. Hal tersebut bisa menangkal berita hoaks dan bohong di tengah masyarakat,” ujar Wagub Emil saat menghadiri acara Pelantikan dan Pengukuhan JMSI Jatim Periode 2022-2027 di Hotel Kampi Surabaya, Sabtu (7/1/2023).
Emil yang Mantan Bupati Trenggalek ini juga berharap media massa online, khususnya anggota JMSI bisa berperan menjalankan fungsi kontrol yang independen dan aktif menyampaikan aspirasi masyarakat.
“Kita sebagai pemerintah perlu masukan yang konstruktif dari masyarakat dan ini bisa disuarakan juga melalui media yang bernaung di JMSI,” katanya.
“Saya juga mewakili Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan selamat kepada pengurus JMSI Jatim 2022–2027 yang baru saja dilantik,” ucap Emil Dardak yang hadir didampingi sejumlah OPD Pemprov Jatim, Kadis Kominfo, BPSDM, dan Dirut RSUD Soetomo.
Sementara itu, Ketua JMSI Pusat Teguh Santoso mengatakan, media massa berbasis internet atau media siber harus aktif memberantas berita hoaks serta ujaran kebencian sehingga bisa mengawal perkembangan bangsa ke arah yang positif.
“Kita betul-betul berharap agar media online menjadi faktor yang memperkuat pergerakan bangsa ke depan,” katanya.
Menurut Teguh, masyarakat harus tercerahkan dengan informasi yang benar dan faktual. Pasalnya, selama ini, maraknya kabar hoaks dan ujaran kebencian telah menyebabkan konflik dan perpecahan.
“Tadi sudah saya sampaikan, cukuplah keributan internal sesama anak bangsa karena tidak sabar menghadapi informasi,” ucap Teguh.
Teguh meminta agar media yang tergabung dalam JMSI ikut berperan aktif memberikan pendidikan dan literasi. Selama ini masyarakat sulit membedakan informasi yang merupakan karya jurnalistik dan informasi yang bukan karya pers.
Dalam kesempatan itu, Teguh mengapresiasi imbauan dari Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak yang menyerukan agar masyarakat melakukan gerakan klik the link untuk menangkal berita hoaks. Selama ini, mereka dinilai sering terprovokasi kabar hoaks tanpa mengecek kebenaran sumber informasi yang dibagikan.
“Tadi apa yang disampaikan dengan Wagub Emil Dardak saya kira luar biasa gerakan klik the link. Ini bisa dijadikan program bersama juga di JMSI,” katanya.
Teguh juga membuka opsi untuk menjadikan gerakan itu sebagai program JMSI ke depan, agar masyarakat bisa tercerahkan dan mendapatkan informasi yang benar dan akurat.
“Bahkan ini bisa dijadikan tagline JMSI klik the link supaya orang betul-betul mengedukasi dirinya dengan informasi. Capek sudah sepuluh sampai lima belas tahun terakhir ini ribut atas informasi yang tidak dipahami benar,” ucapnya.
Teguh Santoso juga mendorong terbentuknya susunan kepengurusan JMSI di kabupaten/kota di Jatim. Langkah itu diperlukan agar masyarakat bisa terbantu dengan ekosistem pers yang sehat dan profesional.
“JMSI dimungkinkan berdiri cabang di tingkat kabupaten/kota, minimal bila ada lima perusahan media siber. Kalau provinsi minimal sepuluh (perusahaan media siber). Target kita bukan kuantitas tetapi kualitas,” tukasnya. (*/zar)
