GRESIK, Berita Utama – Keberadaan underpass yang menghubungkan Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo dan Jalan Gresik Kota Baru (GKB) tidak maksimal meskipun dibuka pada tahun 2022. Bahkan, belum difungsikan seperti rencana dari tujuan awal pembangunan jalan lorong tersebut.
Awalnya, Pemkab Gresik ingin pengendara dari arah Jalan Dr Wahidin Sudirohusodi Desa Randuagung Kecamatan Kebomas yang belok kanan menuju ke GKB, harus lurus dulu kemudian melewati Underpass. Begitu juga pengendara dari arah GKB yang menuju Masjid Agung Gresik (MAG), yakni melalui tikungan di sebelah Taman GKB menuju ke Jalan Sumatera.
Sudah satu tahun difungsikan, tetapi underpass itu masih jarang dilalui pengendara. Pantauan di lapangan, pengendara dari arah Randuagung tetap berhenti di traffict light kemudian berbelok ke kanan arah GKB. Begitu juga sebaliknya, dari arah GKB pengendara berhenti di traffict light kemudian memotong jalan Dr Wahidin Sudirohusodo.
“Yang berhenti di lampu merah dari Jalan Dr Wahidin Sudirohusodi Desa Randuagung Kecamatan Kebomas, sering memakan jalan pengendara yang lurus ke arah Masjid Agung Gresik. Apalagi kalau malam dimana traffict light mati, yang dari arah GKB sering tidak terlihat,” ucap Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Pemkab Gresik, Suudin kepada awak media, Selasa (02/05/2023).
Underpass yang sepi sempat dimanfaatkan anak-anak muda untuk adu motor. Sering juga digunakan untuk nongkrong lantaran sepi pengendara.
Suudin menyebut, pihaknya akan melakukan kajian lalu lintas di area tersebut. Sehingga didapatkan formulasi yang efektif arus lalu lintas di persimpangan itu.
“Nanti kami kaji dulu, apakah perlu ditutup road barier di tengah Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo itu atau tetap seperti saat ini,” imbuhnya.
Pihaknya tidak bisa langsung memberlakukan arus lalu lintas berubah begitu saja. Sebab perlu adanya beberapa kajian lalu lintas. Apalagi area tersebut salah satu titik keramaian yang sering dilintasi masyarakat Gresik.
Dilihat dari fasilitasnya, underpass itu sudah lengkap dengan traffic light beserta rambu-rambu lalu lintas. Tapi karena saking sepinya traffic light kerap dihiraukan.
“Memang skema lalu lintasnya seperti yang berjalan sekarang ini. Underpass itu bisa untuk alternatif. Namun nanti akan kami kaji lagi,” ujarnya.
Para pengendara bisa melewati underpass dengan arus yang lebih sepi. Bisa pula berhenti di lampu merah kemudian belok ke kanan.
“Jadi ada dua alternatif yang bisa digunakan. Tapi untuk yang arah ke Bunder biasanya lewat underpass,”pungkas dia.
Komentar telah ditutup.