GRESIK, Berita Utama– Bencana kekeringan, menjadi permasalahan serius seiring berjalannya waktu. Iklim ekstrim yang dikenal dengan El Nino, menyebabkan kekeringan panjang yang memperparah kondisi di banyak wilayah yang krisis air bersih.
Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik bersama Perumda Giri Tirta, Selasa kemarin (06/09/20223) mendroping 6 tangki dan 2 tandon air bersih di Desa Petisbenem Kecamatan Duduksampeyan. Bantuan air ini menjadi bantuan sementara.
“Mudah-mudahan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat. Bilamana ada desa lain yang membutuhkan air bersih, bisa berkoordinasi dengan kecamatan,” tegasnya Bupati Fandi Akhmad Yani, saat monitoring proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan di Desa Sumengko Kecamatan Duduksampeyan.
Dijelaskan, ada tujuh desa yang menerima proyek DAK yakni Desa Wadak Lor, Wadak Kidul, Kawistowindu, Petisbenem, Sumengko, Sumari, dan Desa Duduksampeyan Kecamatan Duduksampeyan yang tengah digarap pembangunan perpipaannya. Totalnya, terdapat 4.545 penerima manfaat sambungan rumah air bersih dari proyek tersebut.
Proyek perpipaan air bersih, dari pipa tersier hingga sambungan rumah ini bentuk keterlanjutan dari upaya penyediaan air bersih untuk masyarakat Gresik. Sebelumnya, tahun 2022 proyek serupa sudah rampung dikerjakan di Kecamatan Kebomas.
“Tahun 2023 kita fokuskan di Kecamatan Duduksampeyan, dan menyasar di 7 desa. Kita ketahui, Kecamatan Duduksampeyan memiliki masalah tahunan yakni kebutuhan air bersih yang sudah terjadi bertahun-tahun,” terang dia.
Progres pengerjaan proyek DAK SPAM Umbulan sudah mencapai 19,80% dari yang ditargetkan 5,72%, atau deviasi surplus 14,08%.
“Progresnya berjalan dengan sangat bagus. Harapannya di akhir tahun 2023 bisa tuntas, dan kebutuhan air di Duduksampeyan bisa teratasi. Tahun 2024, kita berkelanjutan membangun reservoir di Desa Duduksampeyan. Tujuannya, agar air ini bisa mengalir hingga ke Desa Kemudi, Kramat, hingga ke perbatasan Lamongan,” pungkasnya
Komentar telah ditutup.