GRESIK – beritautama.co- Kesehariannya Idha Hadji hampir sama dengan pemulung lainnya yang mengambil botol bekas. Lalu, dijual ke pengepul untuk mendapatkan uang agar bisa menyambung hidup. Tetapi dibalik itu semua, ada kisah sedih pilu yang tersembunyi. Ternyata, dia pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) Gresik,.
Lelaki yang hidup sebatang kara tersebut, mantan mantri kesehatan ini. Hanya saja, warga RT. 4 RW. 1 Dusun Pandanan Desa Pandanan Kecamatan Duduksampeyan ini, selama tiga tahun terakhir, uang pensiunnya tidak cair.
Kepada awak media, dia menceritakan purna tugas menjadi abdi negara sejak tahun 2007 silam. Awalnya, uang pensiun diterima dengan lancar. Namun, uang pensiunan itu tidak cair sejak 2019 lalu.
“Sudah tiga tahun ini saya tidak menerima uang pensiun,” ujarnya lirih dengan mata berkaca-kaca, Rabu (1/06/2022).
Penyebab tidak cairnya yakni pihak tabungan pensiuan (Taspen) berdalih soal administrasi KTP bermasalah. Sehingga, ditolak ketika hendak mengambil uang pensiunan. Padahal, sebelumnya tak ada masalah.
“Jika uang pensiunan saya bisa keluar semua, kalau di totalnya sekitar Rp 90 juta. Sebulan saya biasanya dapat sebesar Rp 2,5 juta,” imbuhnya.
Sementara itu Kades Pandanan Suryadi mengakui Idha Hadji merupakan salah satu warganya yang pernah berdinas di Dinas Kesehatan.
“Hampir tiga tahun ini, beliau tidak menerima pensiunan. Sempat juga kita telpon ke Taspen Surabaya,” ujarnya.
Setelah kordinasi, KTP dan kartu keluarha (KK) milik Idha Hadji yang dikatakan bermasalah sudah dilakukan pembenahan.
Hanya saja, Suryadi menyesalkan pihak Taspen yang dianggap tidak memiliki kepekaan dengan melakukan jemput bola dan selalu mengupdate data
“Mestinya Taspen mengkroscek. Kenapa tidak turun ?. Apakah orang itu meninggal atau orang itu hilang,” sesalnya.