GRESIK, Berita Utama– Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Gresik, mulai surut, Jum’at (09/02/2024). Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, banjir tersisa di 5 desa di Kecamatan Menganti dan Cerme.
Di dua desa di Kecamatan Menganti yakn Desa Pranti dan Bringkang. Untuk Desa Pranti, , air masih menggenangi Perumahan Graha Menganti 2 di jalan lingkungan sepanjang 700 meter dengan tinggi 5-10 cm, serta jalan poros desa (JPD) sepanjang 600 meter dengan tinggi air 10-15 cm.
Kemudian Perumahan Oma Indah Menganti, Desa Bringkang. JPD tergenang setinggi 5-10 cm sepanjang 300 meter, jalan lingkungan sepanjang 540 meter dengan tinggi air 5-15 cm. Dan, sebanyak kurang lebih 100 rumah dengan tinggi genangan 5 cm.
Untuk, banjir akibat luapan Kali Lamong di Kecamatan Cerme saat ini merendam di tiga desa yakni Dungus, Guranganyar dan Morowudi. Di Desa Dungus, banjir menggenangi JPD sepanjang 550 meter dengan kedalaman 10-55 cm, jalan lingkungan sepanjang 250 meter dengan kedalaman 5-30 cm, dan sebanyak 25 rumah warga tergenang setinggi 5-15 cm. Selain itu seluas 25 hektar sawah beserta tambak, makam Dusun Kendal, dan Dusun Dungus Kidul.
Di Desa Guranganyar, persawahan seluas 60 hektar terendam banjir, jalan lingkungan tergenang kedalaman 5 cm sepanjang 100 m, jalan penghubung antar dusun dengan kedalaman 10-20 cm sepanjang 300 meter, dan jalan lingkungan Perumahan Cerme Prismaland setinggi 20 – 70 cm sepanjang 500 meter.
Ketua RT 02 RW 03 Dusun Dalean, Desa Guranganyar Saiful Rodhi mengatakan, banjir yang terjadi saat ini tidak cukup parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, banjir ini disebabkan ada tanggul anak Kali Lamong yang jebol di Desa Dadapkuning, Cerme.
“Dua tahun kemarin, di tahun 2022 dan 2023, di jalan lingkungan saya tidak ada air. Ya, memang hanya saluran got saja yang saat itu penuh,” ujarnya.
Saiful menambahkan, proyek normalisasi Kali Lamong dinilai lumayan efektif untuk mengatasi banjir. Buktinya, jalan lingkungan di wilayah RT yang dinaunginya sejak dua tahun belakangan tidak tergenang.
“Memang di desa-desa tetangga masih banjir seperti di Desa Morowudi. Terus beberapa desa di Kecamatan Benjeng dan Balongpanggang. Dan hari ini air banjir hanya di jalan lingkungan saja,” imbuhnya.
Sementara itu, di Desa Morowudi tergenang air dengan tinggi 10-25 cm di jalan raya sepanjang 2200 meter.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gresik Driatmiko Herlambang mengatakan, kondisi banjir di Kabupaten Gresik saat ini sudah mulai surut. Pihaknya terus melakukan assessment di lokasi terdampak.
“Kita juga monitoring perkembangan banjir, koordinasi dengan forkopimcam, dan pemdes setempat. Kita lakukan pengerukan aliran sungai oleh Dinas PUTR di wilayah Perumahan Omah Indah, dan melaporkan kepada pimpinan,” tandasnya.
Komentar telah ditutup.