GRESIK, Berita Utama – Sebagai upaya untuk menekan inflasi terutama kenaikan harga cabai yang selalu fluktuatif, Dinas Pertanian (Distan) Gresik menggandeng beberapa stakeholder terkait untuk memasifkan gerakan penanaman bibit cabai secara mandiri.
Kepala Distan Gresik Eko Anindito Putro mengatakan, hal ini juga sejalan dengan surat edaran Bupati Gresik tentang penanaman bibit cabai di wilayah Kabupaten Gresik. Selain itu, pihaknya juga membutuhkan kolaborasi untuk menyukseskan program ini kedepannya nanti.
“Ini memang semacam stimulan dari Dinas Pertanian, kalau semua didanai dari Dinas Pertanian ya kurang. Kita bekerja sendiri juga kurang maksimal. Semuanya kita kerjakan secara kolaborasi sesuai dengan arahan Pak Bupati dan Bu Wabup,” ujarnya saat ditemui beritautama.co usai kegiatan rapat koordinasi pembibitan cabai bersama Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Gresik, Rabu (27/12/2023).
Pihaknya menegaskan bahwa, setiap kecamatan akan menerima dua paket yang masing-masing berisi sekitar 1000 bibit cabai.
“Tiap kecamatan tadi kita beri dua sachet bibit cabai. Satu untuk IPNU dan satunya lagi untuk IPPNU,” imbuh dia.
Selain itu, pihaknya juga telah mengajak kolaborasi tim PKK di masing-masing kecamatan dalam program penanaman bibit cabai. Termasuk pada pelaksanaan nantinya, teman-teman IPNU IPPNU akan didampingi oleh tim Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).
“Tentang penanaman cabai selama satu tahun ini. Kita sudah coba, jadi seluruh stakeholder kita ajak kolaborasi, mulai dari Pokja di PKK, kemudian kepala desa, di Pak Camat, sampai dengan pelajar,” tandasnya.
Berdasarkan data Distan Gresik, hingga saat ini terdapat sekira 2.095 hektarcabai besar yang tersebar di Kecamatan Menganti, Driyorejo, Kebomas, Balongpanggang, dan Ujungpangkah. Sedangkan 561 hektar cabai kecil dengan rincian di Kecamatan Ujungpangkah, Kedamean, Driyorejo, Wringinanom, dan Panceng.
Komentar telah ditutup.