GRESIK, Berita Utama – Warga mengeluhkan proyek rehabilitasi jembatan penghubung antara Desa Lundo, Kecamatan Benjeng dengan Desa Banjaragung, Kecamatan Balongpanggang sepanjang kurang lebih 90 meter. Sebab, belum tersedia jalan darurat alternatif yang layak dan aman untuk dilintasi. Sehingga dinilai bisa membahayakan bagi pengendara yang melintas, khususnya roda dua. Sedangkan, untuk pengendara roda 4 harus mencari jalur alternatif yang perlu ditempuh cukup jauh.
“Jalannya terjal, ada juga beberapa sepeda motor jatuh saat lewat situ,” ujar salah satu pengendara motor Agung (27), kepada beritautama.co, Kamis (05/10/2023).
Berdasarkan layann pengadaan secara elektronilk (lpse) Pemkab Gresik. pemenang tender yakni PT Jaya Abadi dengan nilai penawaran Rp. 3.241.611.330,96 dari pagu anggaran sebesar Rp. 3.888.617.000,00 dalam APBD tahun 2023.
Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik, Eddy Pancoro saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa jembatan darurat saat ini masih dalam tahap penyempurnaan. Sebab, pengerjaan proyek baru dimulai sejak Agustus lalu.
“Jembatan darurat tetap ada. Saat ini masih pada tahap penyempurnaan pembuatan jembatan daruratnya,” jelasnya.
Berdasarkan kesepakatan hasil rapat sosialisasi warga dari dua desa beserta Forkopimcam dari dua kecamatan, sambung dia, telah disepakati pembuatan jembatan darurat hanya diperuntukkan bagi roda 2 dan roda 3.
“Iini untuk mengakomodir kegiatan anak sekolah dan warga yang beraktifitas di kedua desa. Sedangkan untuk roda 4 memang diharuskan memutar alternatif yang lain,” tuturnya.
Eddy menambahkan, proyek rehabilitasi jembatan tersebut ditargetkan selesai pada tanggal 27 Desember 2023 mendatang.
“Ini maasih tahap permulaan. Tapi penyedia jasa di luar lokasi sedang menyiapkan material baja cover platnya untuk pekerjaan rehabilitasinya. Saat ini sedang perkuatan struktur bawah dan pembongkaran trotoar jembatan,” pungkasnya.
Komentar telah ditutup.