GRESIK, Berita Utama – Puluhan massa gabungan dari Paramaniaga Pedagang Alun-Alun Gresik (PPAG), Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) Gresik, Gerakan Penolak Lupa (Gepal), Aliansi Warga Wotan, Persatuan Parkir Gresik (Perpagres), dan Aliansi Dalegan Bersatu (Adab) melakukan aksi unjuk rasa di gedung DPRD, Selasa (28/02/2023).
Dalam demo tersebut, tidak ada perwakilan dari DPRD yang menemui massa. Padahal, sudah ada pemberitahuan sebelumnya.
“Anggota dewan tidak ada yang menemui, padahal sudah saya sampaikan sejak empat hari yang lalu,” kata Sekretaris Gepal Abdul Wahab kepada beritautama.co.
Massa aksi pun geram, bahkan sempat terjadi saling dorong-mendorong di depan pintu gerbang DPRD Gresik dengan petugas keamanan.
“Kalau tidak ada jawaban, kami akan membawa aksi lebih banyak lagi ke sini,” ucapnya dengan nada geram.
Pendemo menyampaikan 10 tuntutan yang masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) cukup serius tentang kebutuhan mendasar kerakyatan.
“10 permasalahan yang menjadi tuntutan bersama di bidang pendidikan, pekerjaan, penataan PKL, penataan parkir, perlindungan terhadap pekerja non PNS, banjir tahunan, layanan air minum, dugaan penyelewengan bantuan dana hibah UMKM usulan DPRD, cabut Perpu Cilaka, dan stop kekerasan terhadap pekerja rumah tangga,” tutupnya.
Setelahnya, pihaknya melanjutkan aksi massa dengan membawa tuntutan yang sama ke kantor PDAM, Kejaksaan Negeri Gresik, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Gresik, Kantor Pemkab, dan Dinas Perhubungan (Dishub) Gresik.
Hal itu dilakukan karena banyak persoalan yang belum terjawab dan terselesaikan sepenuhnya, diperparah lagi dengan tidak beresnya beberapa pelayanan publik masih menjadi pemandangan umum yang kerap dijumpai.
Komentar telah ditutup.