GRESIK – beritautama.co– Kendati berjuluk Kota Santri, tetapi sekolah negeri untuk pendidikan dasar (Dikdas) di Kabupaten Gresik masih kekurangan guru pendidikan agama. Khususnya, guru pendidikan agama Islam (PAI) kerena mayoritas para siswa di Gresik beragama agama Islam. Sehingga, keberadaan guru agama non islam sangat jarang sekali.
Idealnya, satu lembaga SDN minimal satu guru PAI dan SMPN idealnya minimal 3 guru PAI. Berdasarkan data Dinas Pendidikan (Disdik) Gresik, sekolah-sekolah di Gresik membutuhkan sekitar 300 guru PAI.
Untuk menutupi kekurangan tersebut, Disdik Gresik melakukan penerimaan guru PAI melalui Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk 423 lembaga pendidikan dasar yakni SDN dan SMPN di Gresik.
Kepala Disdik Gresik S Hariyanto mengakui pihaknya memang membutuhkan ratusan guru PAI saat ini. Tetapi jumlahnya berkurang, tidak lagi 300 dikarenakan sudah ada yang diterima pada PPPK guru tahap 2 formasi tahun 2021 kemarin.
“Di Gresik, memang masih ada kebutuhan banyak guru agama di sekolah,” ucapnya kepada awak media, Rabu (20/07/2022).
Pihaknya sudah selesai memetakan kebutuhan guru di sekolah-sekolah negeri. Nantinya, kebutuhan tersebut akan diusulkan dalam penerimaan PPPK tahun 2022 ini.
“Sudah selesai kami pemetaan. Nanti, kami akan usulkan,” imbuh dia.
S Hariyanto mengaku akan mengusulkan sekitar 500 guru PPPK dalam formasi tahun 2021 . Namun jumlah tersebut belum final, lantaran perlu diusulkan ke kepegawaian hingga ke pusat.
“Berapa kekurangannya guru, kami cukupi. Kalau kelebihan, kami akan ratakan,” pungkas dia.