GRESIK-beritautama.co- Pendapatan petani benih kangkung di Gresik setelah mengikuti project Agrosolution Petrokimia Gresik (PG) meningkat dari rata-rata Rp17,7juta/Ha menjadi rata-rata Rp 22,3 juta/Ha. Artinya ada penambahan sekitar Rp 4,6 juta/Ha, atau 26 persen dari pendapatan rata-rata sebelumnya. Persentase peningkatan yang sama juga ditunjukkan dari hasi lpanenyang meningkat dari 0,955 ton/Ha menjadi 1,207 ton/Ha.
“Artinya, tujuan project ini berhasil dicapai yakni membantu meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus menjaga ketahanan pangan nasional melalui hasil panen yang melimpah,” tandas Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih dalam siaran persnya Selasa (30/8/2022).
Keberhasilan tersebut, sambung dia, tidak lepas dari kawalan serta peran sejumlah pihak yang terlibat dalam Project Agrosolution ini. Sebagai anggota holding PT Pupuk Indonesia (Persero), Petrokimia Gresik berperan dalam menjamin ketersediaan pupuk non subsidi, menyediakan layanan mobil uji tanah, serta memberikan kawalan pengendalian hama penyakit melalui salah satu anak perusahaannya, yaitu PT Petrosida Gresik.
“Hasil panen yang optimal menjadi capaian yang sangat berarti untuk membantu meningkatkan pendapatan petani, dan itu hanya bisa dicapai melalui cara budidaya serta penggunaan teknologi yang tepat. Disinilah kita mengambil peran melalui projectini,”ujar Digna. ProjectAgrosolution kerjasama dengan PT East West Seed ini telah memasuki tahun kedua. Dimana tahun ini luasan lahan yang dikawal mencapai 521 Ha dan melibatkan 893 petani yang berasal dari empat daerah di Jawa Timur, yakni Gresik, Jombang, Lamongan, serta Tuban. PT East West Seed sendiri bertindak sebagai offtaker yang membeli benih kangkung hasil panen petani.