GRESIK, Berita Utama – Memperingati hari perempuan sedunia atau International Women’s Day (IWD), ratusan ibu-ibu di Kabupaten Gresik long march mengkampanyekan kesetaraan gander di 7 ruas wisata kota tua Bandar Grisse.
Dengan berbusana kebaya, mereka berkeliling sambil membawa spanduk dan puluhan poster dan membagikan bunga serta membawa pamflet berisi tulisan dan harapan kaum hawa. Salah satunya meminta Gresik bebas dari kasus kekerasan perempuan hingga soal pengupahan buruh perempuan.
Kepala Dinas Keluarga Berencana Perlindungan Perempuan dan Anak (KBPPPA) Gresik, dr Titik Ernawati mengatakan, sebanyak 120 perempuan yang ambil bagian dalam kampanye tersebut.
Mereka merupakan siswa sekolah perempuan (Sekoper) Desa/Kelurahan Kramatinggil, Pulopancikan, Brangkal, Wonorejo, Mondoluku, Kesamben dan Sooko.
“Ini merupakan memperingati hari perempuan sedunia,” katanya kepada awak media, Rabu (08/03/2023).
Ditambahkan, ratusan perwakilan sekolah perempuan dan organisasi perempuan termasuk disabilitas melakukan aksi damai.
“Juga memperjuangkan kemajuan teknologi tranformatif dan pendidikan digital untuk mengeksplorasi dampak kesenjangan gender agar perempuan setara dengan laki laki dalam hal pendidikan, politik, ekonomi dan sosial,” ujarnya.
Kemudian, kesempatan itu juga bentuk sosialisasi tentang pentingnya teknologi digitalisasi yang ramah pada kelompok perempuan, anak, disabilitas dan minoritas.
Mereka, kata Titik juga mendukung pemerintah pusat, daerah, desa untuk mewujudkan kesetaraan gender 2030. Kemudian, juga memperkuat kolaborasi semua pihak untuk meningkatkan akses pada kelompok GEDSI.
“Jadi perempuan harus menjadi perempuan yang berdaya, yaitu perempuan yang menjadi pelaku pembangunan, dan berpartisipasi aktif agar perempuan menjadi setara dalam hal pendidikan, ekonomi, sosial dan politik,” tutupnya
Komentar telah ditutup.