GRESIK- beritautama.co– Imbas kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM sangat merugikan bagi driver taksi online dan ojek online (ojol), apalagi tarif dari aplikator belum naik. Dengan harga BBM jenis pertalite yang dipatok 10 ribu perliter, pendapatan mereja sangat tidak mencukupi kebutuhan keluarga dan keperluan lain seperti servis motor dan keperluan lainnya.
“Tentu dari pihak kami (ojol) sangat merugikan dengan kenaikan BBM ini. Apalagi untuk tarif dari aplikator belum naik, masih mengikuti tarif lama sebesar ongkos 6500, tentu sangat tidak mencukupi kebutuhan keluarga dan keperluan lainnya seperti servis dan lain-lain,” ujar Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Driver Online (DPC ADO) Gresik Arif Santoso kepada awak media dengan nada sedih, Selasa (06/09/2022)
Pihaknya berharap pemerintah untuk memberikan subsidi kepada para ojol. Juga untuk aplikator agar segera menyesuaikan tarif dengan kenaikan BBM ini.
“Pemerintah dan aplikator ojol segera menyesuaikan tarif dengan kenaikan BBM ini. Jika tidak segera dinaikkan nasib kami yang bakal kelabakan,” tegas dia.
Arif mengaku rekan-rekannya masih menunggu instruksi dari pusat untuk menentukan sikap karena belum ada kepastian kenaikan tarif aplikator. Meskipun pemerintah sudah memberi sinyal akan ada kenaikan tarif aplikator.
“Kami menunggu instruksi dari pusat untuk agenda demo kenaikan BBM ini,” ucapnya.
Kenaikan BBM juga dipastikan akan berdampak kepada pedagang kecil, terutama pedagang kaki lima untuk kebutuhan bahan pokok. Alwan (34) penjual lumpia di Gresik mengaku sangat berat dengan kenaikan BBM, apalagi pasti akan berdampak pada kenaikan bahan pokok.
“Tentu sangat disayangkan BBM naik, kami rakyat kecil terutama peedagang kecil pasti sangat terdampak, harga-harga kebutuhan pokok pasti akan ikut naik,” keluhnya.
Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Gresik Supriyanto menegaskan, partainya tidak melihat upaya pemerintah berhemat sebelum meminta rakyat untuk hidup lebih sulit dengan menaikkan harga BBM yang berimplikasi terhadap kenaikan harga lainnya, termasuk bahan pokok.
“Tidak ada upaya penghematan yang dilakukan pemerintah. Anggaran digelontorkan untuk pembangunan proyek pencitraan. Para pejabat dan aparat pemerintah memperlihatkan gaya hidup yang jauh dari kesengsaraan rakyat. Tidak terlihat tanda-tanda upaya untuk mengencangkan ikat pinggang dari operasional pemerintah,”tandas dia.
Kenaikan harga BBM, lanjut dia, membuat kehidupan rakyat yang sudah sulit menjadi semakin sulit. Pemerintah bukannya mengurangi beban rakyat, tetapi malah menambah beban rakyat. Kondisi rakyat belum pulih akibat pandemi, malah semakin diperberat oleh pemerintah.
“DPC Partai Demokrat Gresik mendorong agar menyuarakan aspirasi rakyat yang merasakan langsung dampak kenaikan BBM subsidi ini. Dan juga menginstruksikan kepada kader Demokrat Gresik untuk selalu berjuang bersama rakyat dalam menuntut hak kesejahteraan rakyat kepada pemerintah.” ungkap dia.mg2