GRESIK, Berita Utama– Jalan yang menghubungkan Desa Sumput — Driyorejo sepanjang 700 meter yang tenggelam setiap musim penghujan, bakal ditinggikan. Dalam APBD Gresik tahun 2023, dianggarkan sebesar Rp. 5,4 miliar untuk proyek peningkatan Jalan Driyorejo – Sumput yang masih proses lelang diikuti 73 peserta dengan perusahaan yang mengajukan penawaran hanya 11 perusahaan sesuai data di layanan pengadaan secara elektronik (lpse) Pemkab Gresik.
Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik, Eddy Pancoro menyampaikan bahwa ruas jalan tersebut akan di beton dan ditinggikan dari kondisi semula. Dijadwalkan pekerjaan akan selesai pada akhir tahun 2023.
“Saat ini, kondiis ruas tersebut lebih rendah dibandingkan sebelah kanan dan kiri jalan. Maka pengerjaannya akan menggunakan struktur jalan rigid atau beton, dengan tebal urugan variatif antara 20 sampai dengan 30 centimer. Tebal betonnya lean concrette 10 centimeter dan beton rigid 30 centimeter,” terangnya dengan nada serius, Selasa (20/06/2023).
Ruas Jalan Sumput – Driyorejo merupakan jalur andalan bagi warga Desa Sumput, Tanjungan, dan Mojosarirejo. Tingkat mobilitas di situ cukup tinggi lantaran wilayah tersebut merupakan kawasan perumahan yang padat, serta terdapat beberapa pergudangan dan pabrik.
Masalah muncul saat masuk musim hujan. Ruas jalan tersebut hanpir selalu digenangi air dan tidak bisa dilalui kendaraan, lantaran posisinya yang lebih rendah. Ini tentunya sangat mengganggu, lantaran masyarakat harus memutar dengan rute yang memakan waktu hingga lebih dari 15 menit.
Kondisi ini sudah mendapat perhatian dari pihak kecamatan, seperti yang dijelaskan oleh Camat Driyorejo Narto yang mengaku berbagai upaya sudah dilakukan dalam mengatasi persoalan tersebut. Pihaknya menginisiasi normalisasi kali avour sepanjang 7,5 Km yang ada di sekitar ruas jalan tersebut bersama perusahaan sekitar lewat program Corporate Social Responsibility (CSR).
Selain itu, di tahun 2023 ini juga akan dibuat saluran tambahan yang melalui tanah kas desa (TKD) Sumput yang berada di sebelah timur PT. Dayasa. Pengerjaan ini akan dikerjakan oleh pemerintah desa dengan menggunakan dana bantuan keuangan (BK) kecamatan.
“Normalisasi kali avour ini, salah satu upaya dalam penanggulangan banjir, efeknya bisa dirasakan yakni durasi banjirnya sudah berkurang. Nanti setelah jalannya sudah ditinggikan dan di beton serta adanya saluran air tambahan, Insha Allah permasalahan selesai,” ungkap dia.
Selain itu, ada tender pembangunan jembatan Sumput yang dianggarkan sebesar Rp 2 miliar. Dari 69 perusahaan yang mengikuti lelang, hanya ada 2 perusahaan yang mengajukan penawaran yakni CV Green Artha Gemilang Rp 1.6 miliar. Kemudian, CV Jaya Abadi yang menawar Rp. 1, 8 miliar.
Komentar telah ditutup.