GRESIK, Berita Utama – Mantan pelatih Gresik United (GU) U-17, Lutfi Ludianto harus memutar otak untuk mengais rezeki di tengah kompetisi yang tidak jelas. Agar dapur tetap mengepul, dia memutuskan untuk membuka usaha warung kopi (warkop) sederhana di Desa Metatu, Kecamatan Benjeng. Bisnis warung kopi tersebut baru tiga hari berjalan sejak H-1 Idulfitri 1444 H.
“Karena sudah tidak ngelatih GU, ya a harus cari usaha. Mau gimana lagi, harus ada pemasukan,” ujar dia saat ditemui beritautama.co di warung kopi miliknya, Minggu (23/04/2023).
Alasannya memilih usaha membuka warung kopi, ternyata dia cukup berpengalaman di bidang tersebut.
“Saya punya empat warung kopi yang sudah berjalan cukup lama, masing-masing sekitar 2 tahunan. Lagian, masyarakat Gresik kan tidak lepas dari budaya ngopi, termasuk saya sendiri punya pengalaman di situ, dan juga momen IdulFitri masih banyak warung tutup. Sementara ini saya jalankan sendiri, ngaduk sendiri, ngelayani pembeli. Nanti kalau sudah ada karyawan, warung kopi tertata, dan ada kompetisi sepak bola lagi, saya akan melatih kembali. Dan, warungnya juga tetep jalan,” jelas dia.
Meski demikian, lelaki asal Lamongan yang pernah mengantarkan GU U-17 finish di peringkat 2, termasuk juga mendapat penghargaan pelatih terbaik dalam kompetisi Liga Top Skor Madiun 2022 tersebut mengaku usahanya pernah bangkrut.
“Keempat warung yang pernah saya kelola dan punya 8 karyawan itu, terpaksa saya tutup saat pandemi Covid-19,” tutur dia.
Lutfi mengaku nasibnya masih terkatung-katung menunggu kejelasan tim dan adanya kompetisi sepak bola untuk usia muda.
“Ini adalah momen bagus untuk saya manfaatkan sambil menunggu team dan kompetisi,” tandas dia.
Komentar telah ditutup.