GRESIK- beritautama.co- Komisi IV DPRD Gresik kecewa dan mengembalikan draf dokumen kebijakan umum anggaran plafon anggaran sementara (KUA PPAS) 2023 untuk ploting hibah KONI Gresik. Sebab, ploting dari Tim Anggaran (Timang) Pemkab Gresik sangat jauh dari kebutuhan.
“Karena tim anggaran hanya memberi pagu anggaran sebesar Rp 5 miliar untuk KONI Gresik,”ujar Ketua Komisi IV, Muhammad dengan nada kecewa seusai rapat kerja membahas KUA PPAS 2023 bersama pengurus KONI Gresik dan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disparekrafbudpora) Gresik, Selasa (09/08/2022).
Dijelaskan politisi PKB ini, pada tahun 2023 akan ada kegiatan pekan olahraga propinsi (Porprov) Jatim. Untuk kebutuhan anggaran pemberangkatan maupun bonus bagi atlet berprestasi dihitung kebutuhannya sekitar Rp 9 miliar.
‘Kalau pada tahun 2022 ini, biaya akomodasi ditanggung oleh bapak asuh. Tapi tahun depan, tidak ada bapak asuh lagi. Makanya, harus disiapkan anggarannya,”imbuh dia.
Sedangkan pengurus KONI Gresik sendiri mengusulkan anggaran hibah yang distribusikan ke cabang olaharaga (cabor)-cabor sebesar Rp 17 miliar untuk tahun 2023. Sehingga, total kebutuhannya sebesar Rp 25 miliar.
“Tetapi, Timang Pemkab Gresik hanya memberi pagu sebesar Rp 5 miliar. Jelas sangat jauh,”tukas dia.
Padahal, lanjut Muchammad, Komisi IV dalam rapat sebelumnya dengan Askab PSSI Gresik karena alokasi dana sangat minim dari KONI Gresik untuk memajukan prestasi olahraga khususnya sepakbola. Akhirnya merekomendasi agar dipatok pagu sebesar Rp 1,5 miliar dari pengajuan usulan sebesar Rp 3,5 miliar di tahun 2023.
“Sedangkan pada perubahan APBD 2022 ini, kami merekomendasikan untuk Askab PSSI Gresik sebesar Rp 800 juta dari pengajauan sebesar Rp 1,5 miliar. Itu sudah lumayan karena Askab PSSI Gresik dipatok hanya sebesar Rp 175 juta oleh KONI Gresik di awal APBD Gresik tahun 2022 ini,”cetus dia.
Hal senada dikatakan oleh Anggota Komisi IV, Bustami Hazim dengan menanyakan kepada Disparekrafbudpora Gresik yang hadir dalam rapat kerja tersebut.
‘Berapa yang diajukan oleh Disparekrafbudpora Gresik ?. Ternyata, mereka mengaku tidak mengusulkan karena KONI Gresik sendiri yang langsung mengusulkan ke Timang Pemkab Gresik,”tandas dia.
Menurut politisi PKB asal Pulau Bawean ini, perhatian KONI Gresik terhadap atlit sangat minim. Sebab, dia mendapatkan pengaduan ada atlet ju jitsu yang berlaga di Porprov Jatim 2022 dan mengalami cidera tetapi tidak mendapatkan bantuan dari KONI Gresik.
“Atlit yang cidera harus berobat sendiri dengan biaya sendiri. Padahal, mereka cidera ketika membela Kabupaten Gresik dalam Porprov Jatim,”papar dia.
Untuk itu, Bustami Hazim sepakat kalau anggaran hibah untuk KONI Gresik di tahun 2023 nanti, lebih rasional dan sesuai dengan kebutuhan. Apalagi ada Porprov Jatim dan muncul himbauan dari Pemprov Jatim agar dialokasikan anggaran bonus atlet maupun akomodasi selama mengikuti Porprov Jatim.
Kekecewaan juga dirasakan oleh Sekretaris KONI Gresik Agus Imam Junaidi setelah mengikuti rapat kerja dengan Komsi IV DPRD Gresik. “Kita mengajukan anggaran sebesar Rp 26 miliar tetapi dipatok hanya Rp 5 miliar. Kepala ini rasanya mumet,”ujar dia yang hadir untuk mewakili Ketua KONI Gresik dr Anis Ambiyo yang tak berhalangan karena baru pulang ke tanah air setelah menunaikan ibadah haji.