GRESIK- beritautama.co- Komisi IV DPRD Gresik mensinyalir banyak atlit titipan yang diambil dan diberangkatkan oleh KONI Gresik untuk mewakili cabang olahraga. Sebab, output dari pembinaan yang dilakukan KONI Gresik tidak ada parameternya. Hal tersebut dikatakan Anggota Komisi IV, Taufiqul Umam setelah rapat kerja dengan KONI Gresik membedah laporan pertanggungjawaban (LKPJ) pelaksanaan APBD Gresik tahun 2021, Senin (20/06/2022).
“Kita tanyakan output dari dana hibah yang diterima KONI Gresik, tetapi tidak jelas. Tapi, KONI yang memberangkatkan atlit dari cabang olahraga (cabor) untuk mengikuti suatu pertandingan,”tandas politisi Partai Gerindra ini,
Dalam rapat dengan KONI, sambung Taufiqul Umam, salah satu contoh yang diperoleh terkait tim sepak bola. Dalam penjelasannya, KONI yang merekrut pemain sepak bola yang berangkat mewakili Kabupaten Gresik. Tetapi, rekrutmen pemainnya tidak melalui Askab PSSI Gresik.
“Tidak ada standar yang menjadikan parameter atlit lolos dalam seleksi secara transparan dan dan bisa dipertanggungjawabkan sehingga terpilih. Makanya, saya indikasikan lebih banyak atlit titipan. Baik karena hubungan kekerabatan ataupun koneksi,”tandas dia.
Realitas tersebut membuat membuat Taufiqul Umam merasa miris. Sebab, dana hibah yang dikucurkan melalui APBD Gresik tidak memberikan output berupa prestasi berimbas mengharumkan nama daerah maupun melahirkan bibit-bibit atlit yang berkualitas dari pembinaan yang serius.
“Kalau hanya asal mengirim atlit cabor ketika ada pertandingan tanpa ada target prestasi, sia-sia saja. Apalagi, kalau atlit yang dikirim hanya titipan,”cetus dia.
Untuk itu, Anggota DPRD Gresik 2 periode ini mendesak ada perbaikan di tubuh KONI Gresik. Termasuk, rekrutmen atlit tidak didasarkan kolusi tetapi proses seleksi yang fair, transparan dan bisa dipertangungjawabkan. Sehingga, output bisa terukur dan pembinaan berjalan baik.