GRESIK- beritautama.co- Komisi IV DPRD Gresik berang pada Tim Anggaran (Timang) Pemkab Gresik dan Badan Anggaran (banggar) DPRD Gresik. Sebab, urusan wajib bidang pendidikan tidak menjadi program prioritas dalam Perubahan APBD (P-APBD) Gresik tahun 2022. Buktinya, usulan anggaran untuk perbaikan gedung SDN 111 Desa Lundo Kecamatan Benjeng yang atapnya ambruk beberapa waktu lalu, ternyata anggarannya dicoret.
Padahal, pembangunan sekolah tersebut sangat urgen agar kegiatan belajar mengajar segera bisa dilakukan secara normal. Selain itu, pendidikan merupakan salah satu program prioritas Nawa Karsa bupati dan wakil bupati yakni Gresik cerdas.
“Sangat mengecewakan kinerja timang dan banggar karena anggaran untuk perbaikan UPT SDN 111 Desa Lundo Kecamatan Benjeng, justru dicoret. Padahal, sejak pembahasan awal P-APBD 2022, kami sudah memasukkan anggarannya,” ujar Ketua Komisi IV DPRD Gresik, Muhammad dengan nada geram, Selasa (27/09/2022).
Ditambahkan politisi PKB ini, perbaikan gedung UPT SDN 111 sangat penting. Karena kegiatan belajar mengajar dilakukan tidak di ruang kelas. Para guru khawatir sehingga menggunakan kelas lain yang atapnya tidak ambruk.
“Kenaikan anggaran pada PAPBD 2022 hampir Rp 200 miliar. Kami mengajukan untuk perbaikan 50 sekolah yang rusak dengan anggaran Rp 2 miliar saja, dicoret,” ungkap dia.
Padahal, Komisi IV sudah berjuang mati-matian agar tetap ada anggaran untuk minimal membangun 1 unit ruang kelas baru (RKB) di UPT SDN 111. Bahkan, Komisi IV mengalah kalaupun dikepras hanya menjadi sebesar Rp 200 juta khusus untuk pembangunan UPT SDN 111 yang ambruk.
“Gunakan sistim pemilihan langsung (PML) supaya cepat bisa dibangun dan ditempati. Tapi., tetap tidak mendapat anggaran,”imbuh Anggota Komisi IV, Bustami Hazim.
Kenyataannya, Dinas Pendidikan (Disdik) Gresik pada PAPBD Gresik tahun 2022 hanya diberikan anggaran perencanaan pembangunan dengan nominal Rp 200- juta.
Terpisah, Sekretaris Disdik Gresik Herawan Eka Kusuma membenarkan jika anggaran perbaikan SDN 111 Desa Lundo Kecamatan Benjeng tidak masuk dalam PAPBD 2022 yang sudah digedok eksekutif dan legislatif.
“Saya dapat informasi memang anggarannya tidak ada,” ujarnya.
Pihaknya hanya diplot mendapatkan tambahan anggaran sebesar Rp 200 juta. Anggaran tersebut untuk melakukan perencanaan perbaikan puluhan sekolah yang rusak.
“Memang ada tambahan tapi bukan perbaikan SDN 111. Tapi digunakan untuk perencanaan sekitar 20 lembaga pendidikan negeri,” ucap dia.
Karena perencanaannya pada P-APBD Gresik tahun 2022, maka pihaknya akan mengusulkan pembangunan sekolah yang rusak pada APBD Gresik tahun 2023 nanti.