GRESIK, Berita Utama – Menjelang Hari Raya Iduladha 1444 H/2023, sejumlah peternak sapi di Gresik mengaku masih sepi pembeli untuk dijual lagi maupun digemukkan sebagai hewan kurban. Beberapa peternak yang menjual sapinya di Pasar Hewan Balongpanggang juga belum ramai.
“Masih sepi ini. Ini saya jual harga Rp 6 juta. Harga jual ini tergantung dengan besar atau kecil fisik dari sapi,” ujar Ghoffar (57), peternak sapi asal Kecamatan Wringinanom yang menjual sapinya di Pasar Hewan Balongpanggang saat ditemui beritautama.co, Kamis (08/06/2023).
Padahal, sapi ternak miliknya dalam kondisi sehat. Termasuk juga tidak terserang Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) maupun lato-lato atau penyakit LSD (lumpy skin disease) yakni penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) yang merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae. Virus ini umumnya menyerang hewan sapi dan kerbau.
“Tahun ini juga tidak ada penyakit kulit atau PMK. Alhamdulillah, tidak seperti tahun kemarin,” imbuh dia.
Hal senada disampaikan oleh Arifin (39), peternak yang menjual sapinya di Pasar Hewan Balongpanggang juga mengaku masih sepi pembeli.
“Penjualan masih sepi,” ujarnya singkat.
Terpisah, Kepala Bidang (Kabid0 Peternakan Dinas Pertanian Gresik, R Ardi Setyarto menuturkan, pihaknya telah melakukan upaya preventif untuk mencegah penularan PMK dari luar Gresik.
“Kalau PMK memang ada yang kebanyakan sapi-sapi yang baru didatangkan dari luar, tapi bisa diatasi. Karena masih tahap gejala maka mudah penanganannya,” tandas dia.
Komentar telah ditutup.