NASIONAL – Beritautama.co – Lembaga Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Lemparekraf) PB PMII menggelar diskusi publik dan peluncuran lembaga dengan tajuk “Pemuda dan Kebangkitan Ekonomi Nasional”, Jumat (15/04/2022) kemarin.
Direktur Lembaga Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Lemparekraf) PB PMII M. Nur Hayan menyebut, keberadaan Lemparekraf PB PMII ini sebagai instrumen gerakan kepemudaan untuk kebangkitan ekonomi nasional.
“Di tengah bonus demografi yang akan dihadapi oleh Indonesia, kita harus mengambil sikap dan peran untuk turut serta memberikan kontribusi konkret terhadap perkembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia,” tegas M. Nur Hayan.
Kegiatan yang diselenggarakan di Aula Kampus Unusia Matraman itu menghadirkan 3 narasumber, yakni di antaranya Syaifullah (Direktur APTR Kemenparekraf), Dianta Sebayang (Koordinator Pusat Inovasi dan Inkubasi Bisnis LPPM UNJ), juga Syaiful Huda yang merupakan Ketua Komisi X DPR RI.
Muhammad Neil El Himam, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf RI dalam kesempatannya menyampaikan bahwa di masa saat ini sangat dibutuhkan kolaborasi aktif oleh seluruh elemen untuk menggenjot ekosistem ekonomi digital dan produk kreatif.
“Untuk produk ekonomi kreatif dan digital, angka yang ada saat ini naik dengan pesat. Hal ini yang harus kita perhatikan dengan sungguh-sungguh,” ungkap Muhammad Neil El Himam, atas nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.
Syaifullah, Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi, dan Radio (APTR) Kemenparekraf RI mengungkapkan, saat ini terdapat 174 juta pekerja sektor pariwisata yang terdampak sebab pandemi Covid-19.
“Akan tetapi, yang tidak terdampak itu justru mereka-mereka yang bertransformasi ke digital, justru malah semakin meningkat,” kata Syaifullah saat berkesempatan menjadi salah satu narasumber.
Kemenparekraf, lanjut Syaifullah, telah menyiapkan banyak instrumen untuk pengembangan ekonomi kreatif dan digital, seperti halnya pelatihan, pembiayaan, dan segala macamnya.
Sementara itu, Dianta Sebayang, Koordinator Pusat Inovasi dan Inkubasi Bisnis LPPM UNJ dari sisi praktisnya menyoroti soal keberadaan pariwisata dan ekonomi kreatif adalah pasangan yang paling serasi.
Sederhananya, kata Dianta Sebayang, ekonomi kreatif adalah sebuah kondisi di mana ada penciptaan nilai tambah dari sebuah produk.
“Ide itulah yang membentuk kita, dan teman-teman PMII ini harus mengawalinya dengan niat baik,” kata Dianta Sebayang yang juga Aktivis NU ini.
“Ada 4 prinsip yang setidaknya harus dipegang teguh oleh setiap generasi muda. Yakni inovatif, digital minded, berjiwa wirausaha, dan kolaboratif,” tukasnya. (han/zar)