SURABAYA – Beritautama.co – Pencabutan pupuk bersubsidi untuk petani tambak oleh kementerian pada awal tahun 2022, sangat memberatkan petani tambak utamanya di Kabupaten Gresik. Sorotan tajam tersebut dilontarkan Wakil Ketua II Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jatim Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) yang juga Bupati Gresik, Selasa (22/03/2022) malam di hadapan peserta Rakerda HKTI Jatim.
“Tambak butuh pupuk agar tumbuh plankton, rumput laut, sehingga bisa jadi makanan ikan-ikan budi daya seperti bandeng. Oleh karenanya lewat HKTI yang merupakan bridging institution bisa menyuarakan hal-hal semacam ini,” ujarnya.
Gus Yani yang membawahi bidang kelautan perikanan dan perkebunan sharing terkait potensi hasil perikanan dan pertanian yang dihasilkan Kabupaten Gresik.
Diceritakan hasil perikanan dari Kabupaten Gresik, utamanya ikan bandeng yang menyumbang 60% dari total produksi perikanan budi daya secara nasional.
“Dengan besarnya potensi tersebut, Kabupaten Gresik saat ini sudah mendapat dasar hukum dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk membentuk suatu ekosistem yang menggambarkan proses produksi ikan bandeng dari hulu hingga hilir dalam suatu kawasan yang kita namakan Kampung Bandeng,” kata Gus Yani.
Sedangkan terkait hasil pertanian di Gresik, Gus Yani mengungkapkan pentingnya branding bagi hasil pertanian sehingga bisa menarik pembeli hingga ke pasar global.
Gus Yani mengusulkan agar setiap Hari Tani Nasional 24 September yang lahir pada era Presiden Soekarno, diadakan event pameran di mana seluruh hasil tani dari daerah bisa ditampilkan.