GRESIK, Berita Utama – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) meminta kepada seluruh stakeholder terkait untuk menjadikan sekolah sebagai tempat yang ramah, aman, dan nyaman bagi peserta didik.
Hal itu disampaikan ketika meresmikan program 5 hari sekolah sekaligus sekolah ramah bagi anak dalam pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMPN 1 Gresik, Senin (17/07/2023).
“Pelaksanaan lima hari sekolah, dalam MPLS keputusan Kemendikbud. Senin sampai Jumat pembelajaran aktif di sekolah, Sabtu diisi ekstra. Ini kita jalankan sesuai instruksi Kementerian Pendidikan, mudah-mudahan ini bisa menjadi inovasi dalam pendidikan,” ujarnya.
Sekolah sebagai tempat pembelajaran, didorong agar bisa mengembangkan potensi seluruh peserta didik yang dimilikinya melalui kebijakan lima hari sekolah sebagaimana yang tertuang dalam keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik nomor 420/0064/437.53/2023.
“Lima kriteria tujuan MPLS ini adalah, salah satunya bagaimana dalam MPLS ini benar-benar bisa menciptakan sekolah ramah anak, ini menjadi substansinya,” imbuh dia.
Melalui kebijakan ini, sambung dia, para peserta didik didorong untuk bisa mengembangkan potensinya. Terutama dengan memberikan wadah bagi mereka yang memiliki keterampilan diluar dunia akademik.
“Bisa menumbuhkan prestasi, tidak hanya dari akademik saja. Di luar akademik, mereka punya modal di jam ekstra. Artinya, mereka bisa berkembang diluar hari Senin sampai Jumat. Misalnya di sini ada atlet renang, panjat tebing. Disitu memberikan kesempatan, bahwa kesuksesan bisa diraih diluar akademik,” tutur dia.
Dalam hal ini, pihaknya terus melakukan berbagi inovasi dan tetap mengevaluasi secara berkala. Hal ini dilakukan demi mencetak Sumber Daya Manusia yang unggul di Kabupaten Gresik.
“Sekarang, mereka harus dikenalkan lingkungan sekolah. Ada banyak cara, bisa dengan festival musik, olahraga. Jadi, mengeksplor potensi, dan juga memberi motivasi. Dan kita sampaikan ke kakak kelas, mereka harus jaga adik-adik kelasnya karena mereka itu butuh sentuhan. Dan, terakhir, kami juga menyampaikan ke Kepala Dinas terus tingkatkan minat baca. Jangan berhenti baca, literasi harus kita dorong. Termasuk ketika waktunya sholat agar mereka diajak tepat waktu, salat jamaah,” pungkas dia.
Upaya ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab kepada peserta didik dengan tujuan dan harapan bisa mencetak mereka yang berakhlak dan berbudi pekerti.
Komentar telah ditutup.