GRESIK, Berita Utama- Kritik pedas dari Fraksi Partai Demokrat (F-PD) DPRD Gresik ketika memberikan pendapat akhir (PA) tentang Rancangan APBD Gresik tahun 2024 dalam rapat paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Gresik Hj Nur Saidah dan dihadiri Wakil Bupati Gresik Hj Aminatun Habibah, Kamis (02/11/2023).
“Sektor investasi di Kabupaten Gresik mengalami peningkatan cukup tinggi yang sampai Oktober 2023 mencapai Rp 37 triliun. Kenaikan investasi ini, sejak saya menjabat anggota DPRD Gresik pada tahun 2009 silam. Bisa dicek, selalu ada kenaikan walaupun sedikit. Namun tidak diikuti dengan peningkatan pendapatan dalam postur APBD Tahun 2024 ini,”ujar Suberi, yang membacakan PA dari F-PD.
Dengan tren pendapatan asli daerah (PAD) yang cenderung turun tak berbanding lurus dengan investasi yang masuk ke Kabupaten Gresik, Suberi khawatir masyarakat menurun kepercayaannya kepada pemerintah daerah.
“Jangan mencari bupati yang tidak bisa mencari duit. Itu nanti berkembang di masyarakat,’tandas dia.
Belanja daerah dalam R-APBD Gresik tahun 2024 ditargetkan sebesar Rp 3,6 triliun. Sedangkan berdasarkan peraturan daerah (Perda) tentan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Gresik seharusnya angkanya sudah mendekati sebesar Rp 4 triliun.
“Ini RPJMD harus diubah karena tidak sesuai,”tandas dia.
F-PD, sambung dia, secara gamblang dan berulang-ulang menyatakan bahwa tingkat kebergantungan pendapatan daerah yang cukup tinggi terhadap pendapatan transfer semestinya diimbangi dengan peningkatan PAD yang berbasis kenerja dan potensi daerah.
“Jika tidak demikian, maka kesenjangan yang menyolok antara kontribusi Pendapatan Transfer dan PAD untuk sektor pendapatan daerah bisa memicu inflasi sewaktuwaktu terjadi penurunan Dana Transfer yang berakibat pula pada terjadinya pemangkasan pos-pos pembelanjaan daerah,”tandas dia.
Komentar telah ditutup.