GRESIK, Berita Utama– Perdebatan alot mewarnai rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Gresik dengan Tim Anggaran (Timang) Pemkab Gresik ketika membahas rancangan kebijakan umum anggaran (KUA) dan rancangan prioritas plafon anggaran sementara (PPAS) APBD Gresik tahun 2024, berjalan alot. Sebab, postur anggaran yang diajukan oleh eksekutif dinilai tak rasional.
“Wacana yang
berkembang dalam rapat anggaran, postur anggaran dalam rancangan KUA PPAS 2024 harus berimbang untuk mencegah seperti APBD Gresik 2023 yang diestimasi jeblok,”ungkap Anggota Banggar DPRD Gresik, Abdullah Hamdi kepada awak media dengan nada serius, Rabu (19/07/2023).
Dijelaskan, APBD Gresik tahun 2023 yang dipatok sebesar Rp 3,6 triliun diestimasi ada defisit sebesar Rp 700 miliar. Sehingga, bakal banyak kegiatan atau program yang telah direncanakan pada tahun 2023 segera dilakukan rasionalisasi. Sebab, sulit untuk merealisasikan dari sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) APBD Gresik tahun 2022 maupun optimalisasi pendapatan di tahun 2023.
“Makanya, pada pembahasan rancangan KUA PPAS 2024, kita melakukan rasionalisasi di belanja dan pendapatan. Sehingga, ada kesepakatan penurunan dari rencana di KUA PPAS 2024 dipatok sebesar Rp 3,9 triliun menjadi sebesar Rp 3,8 triliun,”papar dia.
Sebelumnya diberitakan, Wabup Aminatun Habibah (Bu Min) yang menyampaikan KUA dan PPS APBD Gresik tahun 2024 dalam rapat paripurna, Selasa (18/07/2023)
mengatakan, asumsi dasar indicator ekonomi makro nasional tahun 2024 yang telah ditetapkan oleh pemerintah, pertumbuhan ekonomi nasional diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan sebesar 7,5 %.
“Maka, rancangan kebijakan umum anggaran (KUA) dan rancangan prioritas plafon anggaran sementara (PPAS) tahun 2024, diproyeksikan sebesar Rp 3,9 triliun,”ujar dia.
Rinciannya, pendapatan daerah diproyeksikan sebesar Rp 3,8 triliun yang berasal dari pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 1,5 triliun dengan rincian pajak daerah sebesar Rp 987 miliar, retribusi daerah sebesar Rp 207 miliar, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp 13,6 miliar , lain – lain PAD yang sah
sebesar Rp 334 miliar
Pendapatan transfer diproyeksikan sebesar Rp 2, 2 triliun yang terdiri pendapatan transfer pemerintah pusat sebesar Rp 1, 8 triliun, pendapatan trasfer antar daerah sebesar Rp 395 miliar.
“Lain – lain pendapatan yang sah diproyeksikan nihil,”imbuh dia.
Sedangkan belanja daerah sebesar Rp 3,9 triliun yang akan difokuskan untuk mendanai belanja wajib dan mengikat yang diatur dalam perundang – undangan, belanja pemenuhan pelayanan dasar, peningkatan infrastruktur jalan, penanggulangan banjir, penanganan kemiskinan ekstrem, pendidikan dan persampahan.
Pembiayaan daerah Kabupaten Gresik tahun anggaran 2024 direncanakan sebesar Rp 177 miliar yang terdiri penerimaan pembiayaan sebesar Rp.177 miliar.
“Pengeluaran pembiayaan sebesar nihil, Demikianlah gambaran umum kebijakan umum anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara tahun 2024,”pungkas dia.