GRESIK, Berita Utama- Kalangan DPRD Gresik mengkritisi anggaran pemberdayaan pemuda dalam APBD Gresik 2023 yang masih minim. Padahal, anggaran tersebut sangat krusial untuk mewujudkan visi misi pemerintahan Gresik Baru yakni Gresik Jagoan dimana mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Gresik.
“Bantuan pemberdayaan pemuda untuk ekonomi kreatif melalui start up, gagal. Padahal, awalnya direncanakan alokasinya setiap usaha start up mendapat bantuan @ Rp 10 juta,”ujar Anggota Badan Angggaran (Banggar) DPRD Gresik, M Syahrul Munir, Jum’at (21/04/2023)
Dijelaskan ketua FPKB DPRD Gresik ini, awalnya konsep Gresik Jagoan adalah bantuan bagi usaha-usaha start up yang bersifat bantuan kepada perorangan bukan kelompok.
“Karena nomenklaturnya tidak mencukupi terutama peraturan bupati (Perbup) a belum ada, maka program ini tidak bisa dijalankan,”ucap dia.
Reaklitas tersebut sangat disayangkan politisi milenial yang menilai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait tak inovatif dan referensinya sangat minim. Sebab, ada beberapa langkah yang bisa ditempuh.
“Sebenarnya bisa meniru nomenklatur dari Kemenpora yakni Apresiasi Wirausaha Muda Pemula berupa kompetisi dan memberikan apresiasi berupa support modal kepada start up yang mengikuti kompetisi. Tentu jangkauan pesertanya harus diperluas dengan support anggaran yang cukup,”tandas dia.
Menurut Syahrukl Munir, anak-anak muda atau generasi milineal di Kabupaten Gresik perlu difasilitasi secara maksimal agar potensi dari bonus demografi ini tidak menjadi bencana demografi.
“Pemerintah daerah bisa bekerjasama dengan pemerintah desa agar anggaran pemberdayaan pemuda bisa dikonsentrasikan untuk pemberdayaan produktif. Kami melihat masih sangat sedikit yang membuat program pemberdayaan produktif,”tukas dia.
Dicontohkan, pengolahan bank sampah, budidaya, dan industri kreatif di desa. Hal tersebut bisa dilakukan untuk memaksimalkan potensi anak muda.
“Justru kami lihat juga anggaran kepemudaan di desa kebanyakan hanya untuk acara seremonial hari-hari besar dan kurang begitu diarahkan untuk program pemberdayaan produktif,”pungkas dia.
Komentar telah ditutup.