GRESIK- beritautama.co– Pascakebakaran Pasar Pahing Sidayu pada 30 Januari 2022 lalu, penanganannya masih belum ada kejelasan dan kondisinya mangkrak. Padahal, pedagang yang saat ini berjualan di tempat penampungan sementara di Alon-Alon Sidayu, berharap bisa kembali menempati lapaknya untuk usaha.
Untuk itu, Komisi III DPRD Gresik mendesak Pemkab Gresik melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait segera merevitalisasi pasar yang ramai ketika hari Pahing dalam penanggalan Jawa tersebut.
“Harus segera dilakukan revitalisasi. Sampai saat ini belum ada kejelasan,”ungkap Anggota Komisi III, Mustajab dengan nada serius, Jum’at (27/05/2022).
Sejatinya, sambung politisi PAN ini, pihaknya yang mendapat keluhan dari pedagang Pasar Pahing Sidayu sudah menyampaikan secara informal kepada Bupati Fandi Akhmad Yani (Gus Yani).
“Dijanjikan oleh Bupati pada PAK (perubahan anggaran keuangan) akan dimasukkan alokasi dana untuk revitalisasi,”tandas dia.
Mustajab mengaku sudah mengupayakan dengan berkomunikasi dengan OPD terkait agar revitalisasi Pasar Pahing Sidayu dilakukan secepatnya menggunakan anggaran bantuan tak terduga (BTT). Sebab, revitalisasi bisa dilakukan kalau dituangkan dalam peraturan bupati (Perbup) bahwa, kebakaran Pasar Pahing Sidayu masuk kategori bencana.
“Tapi, BPBD (badan penanggulangan bencana daerah) Gresik tidak bersedia merekomendasikan kepada Bupati kalau kebakaran Pasar Pahing Sidayu dalam kategori bencana. Alasannya, hasil penyelidikan dari kepolisan, penyebab kebakaran Pasar Pahing Sidayu akibat kelalaian,”urai dia.
Mustajab yang berdomisili di Kecamatan Sidayu berjanji akan mengawal revitalisasi Pasar Pahing Sidayu ketika sudah dianggarkan dalam Perubahan APBD (P-APBD) Gresik 2022. Termasuk menanyakan perencanaanya ke Dinas Cipta Karya Perumahan dan Pemukiman (DCKPP) maupun Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Perinduatrian dan Perdagangan (Diskop UMKM Perindag) Gresik.
“Kalau hanya revitalisasi, pekerjaannya bisa cepat. Meskipun baru dianggarkan dalam P-APBD 2022, bisa selesai di akhir tahun,”tukas dia.
Sebab, lanjut Mustajab, konstruksinya dari besi H-beam. Juga, sebagian ada kios –kios pedagang yang jumlahnya tak terlalu banyak. Disamping itu, revitalisasi tidak akan merobohkan tiang sisa peninggalan bangunan bersejarah disitu.
“Bangunan itu, bukan cagar budaya. Tetapi memang memiliki nilai sejarah. Pedagang semakin resah karena ada kabar, pemerintah akan membangun pasar baru di Telaga Rambit Desa Puwodadi Kecamatan Sidayu. Tapi, dananya tidak masuk dalam DAK (dana alokasi khusus) di APBD Gresik 2022. Makanya, kita abaikan itu dan fokus revitalisasi Pasar Pahing Sidayu saja,”cetus dia.
Sorotan juga berasal dari Ketua FPKB DPRD Gresik M Syahrul Munir yang menilai OPD terkait lemot dalam penanganan pascakebakaran Pasar Pahing Sidayu. Pihaknya mengaku juga mendengar kabar yang beredar kalau ada rencana pembangunan Pasar Baru Sidayu di Telaga Rambit Desa Purwodadi Kecamatan Sidayu itu.
“Masih ambigu antara mau memindahkan Pasar Pahing Sidayu usai kebakaran ke daerah Telaga Rambit atau tidak. Jika tidak dipindah atau dibangun pasar baru maka akan menutupi peninggalan sejarah itu. Sebaliknya, jika pasar yang kebakaran dibangun sebagian saja sesuai bangunan yang sama persis dengan bangunan lama, maka kasihan penjual yang lapaknya hilang. Jika jadi dipindah pun takutnya terjadi ketidaksesuaian ukuran lapak penjual yang dulu dan baru,”paparnya.
Politisi yang mewakili daerah pemilihan (Dapil) Kecamatan Manyar, Bungah dan Sidayu ini minta agar revitalisasi Pasar Pahing Sidayu juga dilakukan secara benar. Begitu juga kalau membangun Pasar Baru Sidayu harus dikaji secara matang.