GRESIK, Berita Utama – Program pemberdayaan yang dijalankan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Betoyoguci, Kecamatan Manyar dengan memberikan santunan kepada anak yatim dan kaum dhuafa, mendapat apresiasi dari Anggota DPRD Gresik M. Syahrul Munir. Apalagi santunan tersebut diberikan di bulan suci Ramadan.
“Program ini sangat bagus, sebagai bentuk kepedulian pemerintah desa terhadap warganya. Apalagi dalam momentum bulan suci Ramadhan berbagi dengan memberikan santunan kepada anak yatim dan kaum dhuafa. Saya sangat pengapresiasi,” kata dia dengan nada serius, Sabtu (15/04/2023).
Menurut politisi PKB itu, program santunan anak yatim dan kaum dhuafa tersebut dapat menjadi sarana mempererat silaturahmi dan kebersamaan pemerintah desa dan masyarakat di wilayahnya. Apalagi di bulan yang penuh berkah.
“Karena dapat bermuwajaha secara langsung, apalagi dibarengi dengan kegiatan yang baik dan mulia. Sehingga kedepan kebersamaan dan kerukunan ini dapat menjadi spirit untuk bersama-sama membangun desa lebih maju,” tandasnya.
Santunan anak yatim dan kaum dhuafa, merupakan salah satu program pemberdayaan yang rutin digelar oleh Pemdes Betoyoguci. Pada bulan Ramadan ini, bersama MUI dan Forkopimcam Kecamatan Manyar kembali memberikan santunan kepada 29 anak yatim dan 158 kaum dhuafa, dengan total dana yang disalurkan sebesar Rp 51,1 juta.
Masing-masing anak yatim mendapatkan uang tunai Rp 400 ribu dan @ 8 kg beras. Sedangkan 158 orang kaum dhuafa mendapat masing-masing uang tunai Rp250 ribu serta beras 8 kg.
Sementara itu, Kepala Desa Betoyoguci, Muhammad Suhel mengungkapkan, khusus anak yatim, Pemdes Betoyo memberikan santunan dua kali dalam setahun. Selain itu, ada pula bantuan biaya pendidikan.
“Untuk yatim selain santunan setiap tahun dua kali juga ada bantuan untuk biaya pendidikan. Jumlah yatim 29 anak dhuafa 158 orang,” ujarnya.
Perhatian Pemdes Betoyo terhadap anak yatim tak cukup sampai disitu. Di bulan Muharram juga ada kegiatan rekreasi. Hal ini agar anak-anak yatim terhibur dan memiliki tambahan pengalaman.
“Ada rekreasi bersama yatim. Ada uang sakunya juga,” tandas dia.
Suhel menjelaskan, semua biaya pemberdayaan anak yatim dan kaum dhuafa itu berasal dari donasi pihak ketiga serta dari dana kas desa yang disalurkan melalui yayasan milik desa bernama “At- Thoybah”.
“Donasi dari pihak ke-3 melalui Yayasan Desa “At Thoybah” yayasan yatim dan fakir miskin,” pungkas dia.
Komentar telah ditutup.