GRESIK- beritautama.co-Rencana pembangunan Rumah Sakit Gresik Selatan (RSGS) menjadi perdebatan alot dalam rapat kerja pembahasan kebijakan umum anggaran peruabahan (KUA) dan PPAS Perubahan Tahun 2022. Sebab, Tim Anggaran (Timang) Pemkab Gresik mengalokasikan anggaran sebesar Rp 38 miliar yang tak mau diotak-atik.
Sebaliknya, Badan Anggaran (Banggar) DPRD Gresik bersikukuh bahwa, rencana pembangunan RSGS sudah masuk dalam KUA PPAS tahun 2023. Sehingga, alokasi anggaran semestinya di tahun 2023 nanti.
“Mindset teman-teman, dialokasikan untuk belanja yang lain dulu di tahun 2022 ini. Karena, rencana pembangunan di tahun 2023. Makanya, anggarannya nanti dialokasikan pada pembahasan APBD Gresik tahun 2023,”ujar Anggota Banggar DPRD Gresik, Khoirul Huda, Kamis (31/08/2022).
Dijelaskan politisi PPP ini, rencana pembangunan RSGS diambilkan dari sisa lebih pengunaan anggaran (Silpa) RSUD Ibnu Sina di tahun 2021 yang mampu menyisihkan dana sebesar Rp 50 miliar. Untk tahun 2022 ini, dialokasikan anggaran sebesar Rp 7 miliar yang digunakan untuk pembebasan lahan. Rencana, pembangunan RSGS akan dibangun di Kecamatan Driyorejo. Tepatnya di kawasan Desa Sumput.
Banggar DPRD Gresik berdalih dalam waktu yang sangat mepet, tidak mungkin pembangunan RSGS bisa diselesaikan di tahun 2022 ini.
“Tapi, Timang tetap tidak bersedia untuk digunakan yang lain. Meskipun tak terserap, tetapi nanti bisa dianggarkan lagi di tahun 2023. Daripada nanti pembangunan rumah sakit di Gresik selatan tak ada kepastian,”imbuh dia.
Hal senada dikatakan Anggota Banggar DPRD Gresik M Syahrul Munir. RSGS nantinya dibawah naungan RSUD Ibnu Sina meskipun tipe D.
“Beda dengan RSUD Umar Mas’ud di Pulau Bawean yang pengelolaan keuangannya dilakukan sendiri. Kalau RSGS nanti dibawah nuangan RSUD Ibnu Sina,”tandas dia.
FINALISASI. Rapat finalisasi KUA dan PPAS Perubahan Tahun 2022 yang berlangsung sengit ketika membahas pembangunan RSGS.