GRESIK, Berita Utama – Wali murid Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Gresik sambat kekurangan ketersediaan air bersih atau krisis air bersih di lembaga pendidikan tersebut ke Anggota DPRD Gresik, H Abdullah Munir. Padahal, ketersediaan air bersih sangat penting dalam lembaga pendidikan. Sebab, menjadi kebutuhan mendasar guna menjaga kesehatan dan kebersihan siswa serta seluruh civitas dalam sekolahan.
“Temtu sangat memprihatinkan ketika saya disambati. Lembaga pendidikan tak terjamin ketersediaan air bersih. Kondisi ini, bahkan sudah bertahun-tahun,”ujar politisi Partai Gerindra tersebut, Kamis (05/10/2023)
Untuk memenuhi ketersediaan air bersih di MAN 2 Gresik yang terletak di Desa Metatu Kecamatan Benjeng, sambung dia, pihak sekolah terpaksa membeli yang dikirim dengan truk tangki . Sebab, sumur bor yang diusahakan , ternyata tak laik untuk dimanfaatakan.
“Yang keluar lantung atau air bercampur minyak mentah. Karena di sekitar Desa Metatu memang ada sumber minyak mentah di dalam perut bumi. Jadi, pihak sekolah terpaksa membeli air bersih dengan truk tangki,”papar dia.
Otomatis cost yang dikeluarkan untuk membeli air bersih lebih mahal dibandingkan jika menjadi pelanggan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Giri Tirta. Apalagi, lembaga pendidikan masuk kategori pelanggan sosial, maka harga pemakaian air lebih murah. Pihak sekolah juga sudah mengajukan pendaftaran sebagai pelanggan.
“Makanya, saya berharap Perumda Giri Tirta bisa menyambungkan air ke MAN 2 Gresik. Memang, kewenangan lembaga pendidikan MA di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) bukan di Dinas Pendidikan Gresik. Tapi, siswa yang bersekolah disitu, mayoritas anak-anak Gresik. Jadi, mereka yang terdampak anak-anak Gresik juga,”tegas anggota Komisi IV DPRD Gresik ini.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) Perumda Giri Tirta Gresik Kurnia Suryandi ketika dikonfirmasi beritautama.co mengatakan, pihaknya meminta kepada pihak sekolah untuk membuat pengajuan pemasangan sambungan pipa PDAM.
“Bisa buat surat ke kami. Nanti biar disurvei ada jaringannya atau tidak,” kata dia.
Apabila tidak ada jaringannya dan jaringan pipa yang diperlukan jaraknya terlalu jauh, sambung Kurnia, biaya pemasangan akan menjadi lebih tinggi.
“Kita akan cek ke lapangan dulu, Narik pipanya jauh gak? Kalau jauh biayanya besar,” pungkas dia.
Komentar telah ditutup.