GRESIK- beritautama.co- Terdapat 3 desa di Kecamatan Kebomas yang menjadi salah satu locus stunting tahun 2022 di Kabupaten Gresik. Dari tiga desa tersebut, Desa Kedanyang ditentukan sebagai lokasi uji coba perlakuan intervensi dari Pemkab Gresik dalam penurunan angka stunting .
“Jika hasilnya bagus, nantinya Desa Kedanyang akan menjadi success story yang akan ditiru untuk diterapkan di lokasi-lokasi lain di Kabupaten Gresik,” ujar Wabup Aminatun Habibah (Bu Min) ketika membuka desiminasi hasil audit kasus stunting, Selasa (30/08/2022) .
Keberhasilan penurunan angka stunting, lanjut dia, memerlukan kerja kolektif dari berbagai pihak. Apalagi, pada tahun 2024 pemerintah melalui Perpres nomor 72 tahun 2021 menargetkan angka stunting harus 14 persen untuk setiap daerah di seluruh Indonesia.
“Kondisi sekarang angka stunting di Kabupaten Gresik ada di angka 24%, Tapi dalam dua tahun yakni tahun 2024 kita dituntut untuk turun diangka 14%,” terangnya.
Ditambahkan, stunting bukan karena turunan. Dengan demikian, setiap anak bisa diintervensi untuk bisa lepas dari stunting.
“ Yang penting kita semua semangat, mulai dari orang tua, bidan, perangkat desa, dan PKK, semua bergerak bersama-sama,”tegas dia.
Dalam Perpres 72/2021 Pasal 8, tertuang rencana aksi nasional percepatan penurunan Stunting terdiri atas kegiatan prioritas yang paling sedikit mencakup antara lain audit kasus stunting. Dengan melakukan sedikitnya 5 skema pendekatan berbasis keluarga risiko, termasuk didalamnya audit kasus stunting diyakini memiliki dampak yang besar dan signifikan dalam percepatan penurunan stunting .
Sementara itu, Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Gresik Saifudin Ghozali menyampaikan intervensi yang dilakukan baik dari PKK, pendamping keluarga dan dinas terkait seperti Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian di Desa Kedanyang Kecamatan Kebomas membawa dampak yang baik yakni turunnya angka stunting secara drastis di desa tersebut.