GRESIK, Berita Utama – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik menginggatkan warga yang tinggal di wilayah Kecamatan Cerme, Kedamean, dan Menganti untuk tetap siaga banjir dan mewaspadai peningkatan Tinggi Muka Air (TMA) di beberapa titik setelah banjir tahunan akibat luapan Kali Lamong mulai meluas dari Kecamatan Balongpanggang ke Benjeng yang mengakibatkan ratusan rumah warga hingga area pertanian terendam, Jumat (08/12/2023).
“Banjir terus mengalami peningkatan. Status TMA Kali Lamong di Desa Bengkelolor, Kecamatan Benjeng siaga kuning dengan trend penurunan. Sementara itu, TMA Kali Lamong di Desa Boboh, Kecamatan Menganti mengalami peningkatan, dan dalam status normal,” tandas Kepala BPBD Gresik, Darmawan.
Sampai saat ini, pihaknya terus melakukan pemantauan dan selalu koordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan antisipasi maupun penanganan. Seperti menyiapkan perahu karet untuk evakuasi, tenda pengungsian ataupun membuka dapur umum.
“Kami belum menyiapkan itu. Tapi, tetap menunggu perkembangan di lapangan,”tandas dia.
Sementara itu, berdasarkan catatan dari Pengurus Cabang Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Social Emergency Response Nahdlatul Ulama (PC LPBI SERNU) Gresik, bahwa nir di Kecamatan Benjeng meluas dengan mulai merendam Desa Munggugianti setinggi 40 cm. Sebanyak 50 rumah terendam beserta area persawahan seluas 20 hektar.
Di Desa Kedungrukem, banjir setinggi 50 cm menggenangi jalan poros desa sepanjang 1 km, jalan lingkungan sepanjang 500 meter, dan jalan raya sepanjang 25 meter. Sebanyak kurang lebih 200 rumah warga juga terendam bersama area persawahan seluas 40 hektar.
Kemudian Desa Deliksumber dengan tinggi air 30 cm yang menggenangi jalan poros desa sejauh 1 km dan jalan lingkungan sepanjang 300 meter, serta kurang lebih 200 rumah terendam bersama area persawahan 30 hektar.
Sebelumnya, banjir sudah lebih dulu masuk di Desa Lundo mencapai tinggi 120 cm dengan 350 rumah terendam, dan 25 hektar area persawahan tergenang. Sedangkan di Desa Sedapurklagen, genangan air mencapai 20-50 cm dengan 258 rumah terendam dan 7 hektar area persawahan terendam. Banjir di dua desa tersebut kini mulai berangsur surut.
Ketua PC LPBI SERNU Gresik Sholihul Fathoni kepada beritautama.co mengatakan, pihaknya telah melakukan langkah-langkah identifikasi di lapangan secara langsung, termasuk juga berkoordinasi dengan pihak terkait.
“Kita terus melakukan assesment kejadian banjir serta memantau perkembangan debit air. Tentunya juga terus koordinasi antar lembaga maupum instansi terkait,” pungkas dia.
Komentar telah ditutup.