GRESIK, Berita Utama – Bencana tanah longsor kembali melanda Pulau Bawean setelah diguyur hujan deras sejak Rabu malam (01/03/2023) hingga Kamis dini hari (02/03/2023). Sedikitnya, dua desa terdampak yakni Desa Kelompang Gubug, Kecamatan Tambak dan Desa Daun, Kecamatan Sangkapura.
Informasi yang dihimpun, satu jembatan desa di Desa Kelompang Gubug putus. Sehingga melumpuhkan akses warga setempat. Selain itu, 25 warga terdampak di Dusun Gunung Laok, Desa Daun, Kecamatan Sangkapura. Bahkan, 3 rumah warga rusak berat akibat longsoran tanah cukup parah. Beruntungnya, tidak ada korban luka maupun jiwa.
Kepala BPBD Gresik Darmawan mengatakan, berdasarkan data Tim Reaksi Cepat (TRC), tanah mulai bergerak setelah 6 jam diguyur hujan lebat.
“Hujan mulai pukul 21.00 WIB pada Rabu malam. Sangat deras ketika pukul 01.00 WIB pada Kamis dini hari,” ucap dia kepada beritautama.co, Kamis (02/01/2023).
Ditambahkan, longsor yang terjadi disebabkan karena kontur tanah tidak kuat menahan guyuran hujan deras.
Pihaknya melalui TRC Desa Daun saat ini terus melakukan koordinasi dengan pemerintah desa setempat. Untuk mendata warga terdampak, khususnya kelompok rentan.
“Tidak ada warga yang mengungsi,” tandas dia.
Bencana yang masih terjadi di Pulau Bawean membuat Ketua Fraksi Gerinda DPRD Gresik, Lutfi Dhawam geram. Sebab, pihkanya sudah berulangkali mendesak segera ada normalisasi sungai di Pulau bawean agar mengurangi debit air yang sudah tidak muat akibat badan sungai yang menyempit dan dangkal.
“Sudah parah betul banjir di sana. Ini saya datangi ke OPD (organisasi perangkat daerah-red) terkait untuk segera ada langkah konkrit normalisasi sungai di Pulau Bawean. Supaya banjir dan tanah longsor bisa dilakukan mitigasi,”ucapnya dengan geram.
Komentar telah ditutup.