GRESIK, Berita Utama– Sinyalemen ada praktek curang dalam bisnis bahan bakar minyak (BBM) subsidi untuk nelayan yang diungkapkan oleh Anggota DPRD Gresik, Musa setelah mendapat pengaduan dari nelayan harga solar subsidi tak wajar dan Kepala Dinas Perikanan Gresik Ir Nadlelah menguatkan karena rekomendasi dari Dinas Perikanan Gresik ketika nelayan membeli BBM solar subsidi tak berlaku di Pulau Bawean langsung mendapat respn.
Section Head Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Taufik Kurniawan menyampaikan, distribusi BBM solar subsidi untuk nelayan maupun pertalite di Pulau Bawean telah sesuai dengan mekanisme peraturan yang berlaku. Distribusi dilakukan melalui tiga SPBU kompact yang melayani produk solar subsidi dan pertalite.
“Keduanya dijual dengan harga normal, untuk solar Rp 6.800 per Liter Rp10.000 per liternya (Sesuai harga resmi),” tutur dia kepada beritautama.co melalui record voice, Selasa (23/05/2023).
Dijelaskan, ada tiga SPBU di Pulau Bawean tersebut masing-masing yakni SPBU 5661139 kecamatan Sangkapura yang melayani 32 kiloliter bio solar 400 kiloliter pertalite perbulan. Kemudian SPBU 5661101 di Kecamatan Sangkapura, melayani bio solar sebesar 24 kiloliter dan pertalite 120 kiloliter perbulan.
Sedangkan SPBU ketiga, yaitu SPBU 5661102 yang saat ini dalam masa perpanjangan kontrak perjanjian dengan Pertamina. Sebab, dibawah standar masih menggunakan drum, belum menggunakan dispenser BBM dalam menyalurkan BBM.
“Kami minta untuk melangkapi sarpras sesuai standar Pertamina,” tukas dia.
Konsumsi BBM di Pulau Bawean, sambung Taufik Kurniawan, lebih besar pertalite dibandingkan solar. Karena mayoritas nelayan di Bawean banyak yang memakai mesin perahu kecil yang mengonsumsi pertalite.
“Secara kuota kami juga sedang berkoordinasi dengan pemkab Gresik untuk menambah alokasi bio solar,” tutur dia.
Dalam rangka memperlancar distribusi BBM, pihak Pertamina Patra Niaga juga berencana menambah lembaga penyalur. Pasalnya semakin banyak lembaga penyalur, distribusi BBM semakin baik.
“Untuk konteks nelayan kami mendorong pendirian SPBU khusus nelayan karena di Pulau Bawean memang belum ada. Kami juga bersinergi dengan Pemkab untuk pengawasan distribusi bbm di Bawean,”tandas dia.
Untuk memberikan bukti aktivitas SPBU di Pulau Bawean berjalan, dikirim juga rekaman vidoe-nya. Tampak petugas sedang melayani pembeli BBM di SPBU.
Komentar telah ditutup.