SUMENEP – Beritautama.co – Pos Indonesia Kecamatan Gayam menyalurkan BPNT (Bantuan Pangan Non-Tunai) kepada sejumlah KPM (Keluarga Penerima Manfaat) di Balai Desa Gayam, Kecamatan Gayam, Kabupaten Sumenep, Senin (07/03/2022). Sedikitnya, ada sejumlah 557 KPM yang datang ke Balai Desa Gayam untuk mencairkan bantuan yang sebelumnya dicairkan melalui ATM Mandiri itu.
Pantauan di lapangan, meskipun jumlah KPM dinilai cukup banyak, namun mereka yang hadir dalam pencairan tersebut taat protokol kesehatan.
Kepala Desa Gayam melalui Sekretaris Desa Gayam Raihana menyampaikan, dengan adanya bantuan yang diterima oleh masyarakat, dirinya berharap agar digunakan sesuai dengan pedoman umum Kementerian Sosial, terutama dalam memenuhi kebutuhan hidup.
“Bagi yang tidak tercantum namanya kami tidak bisa berbuat apa-apa, karena data tersebut memang langsung turun dari pusat,” ungkapnya.
Raihana menyebutkan, saat ini ada sejumlah penerima yang awalnya aktif menerima program BPNT, namun setelah dialihkan pencairan ke Pos Indonesia tidak tercantum dalam data terbaru.
“Lumayan banyak juga di Desa Gayam yang tidak keluar datanya, karena itu murni dari pusat bukan dari kami,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kasi Pemerintahan Kecamatan Gayam Ikbal menyampaikan adanya perubahan sistem pencairan BPNT yang awalnya menggesek kartu ATM di e-warung, kini Kemensos sudah mengalihkan ke Kantor Pos Indonesia.
“Itu terjadi karena penemuan Bu Tri Rismaharini selaku Menteri Sosial, terkait agen e-warung yang menjual sembako terlalu mahal,” jelasnya.
Selain itu, Ikbal juga mengaku ada alasan lain terkait perubahan teknis tersebut. Menurutnya, pemerintah melakukan terobosan ini sebagai percepatan dalam hal pemulihan ekonomi nasional yang selama ini terpuruk karena dampak dari wabah pandemi Covid-19.
Pria yang sebentar lagi akan pensiun itu meminta agar KPM yang menerima bantuan sebesar Rp600.000 hendaknya segera membeli sembako yang menjadi kebutuhan hidup.
“Setelah menerima uangnya dari Pos Indonesia, silakan KPM membelanjakan sembako yang menjadi kebutuhan hidup, di tempat-tempat atau toko yang menjual kebutuhan sesuai selera KPM,” tukasnya. (san/zar)